ABATANEWS — Sebuah kolam air yang terletak dekat Laut Mati di wilayah Yordania secara misterius berubah menjadi merah darah.
Para ahli di Yordania telah mengambil sampel air untuk menemukan penyebab dari fenomena yang meresahkan yang belum dapat dijelaskan itu.
Baca Juga : Sambil Menangis, Mega Putri Aulia Minta Pihak TV Tidak Tayangkan Sinetron Lawasnya
Gambar-gambar telah memicu kehebohan di media sosial, dengan air berwarna merah darah yang dikaitkan dengan sejarah Firaun Mesir.
Dalam sejarah kitab suci, Firaun pernah mendapat hukuman dari Tuhan saat Sungai Nil berubah menjadi merah darah.
Pantai timur Laut Mati, di mana kolam merah darah berada juga merupakan tempat berdirinya dua kota legendaris Sodom dan Gomora sebelum mereka dianggap dihancurkan oleh Tuhan karena kejahatan mereka.
Baca Juga : Pengunjung Ini Protes Tarif Masuk Pantai Anyer, Parkir 20 Menit Bayar Rp75 Ribu
Sodom dan Gomora adalah kota-kota yang dihancurkan karena ulah penduduknya
dan tercatat di dalam Perjanjian Lama Alkitab dan Al-Qur’an.
Direktur Pertanian di Lembah Yordan Selatan, Yassin al-Kasasbeh, mengatakan kepada Roya News, fenomena ini ditemukan di kolam yang dekat dengan laut karena adanya jenis bakteri dan ganggang merah tertentu yang bisa berubah warna dengan keberadaan sinar matahari.
Tapi ini tidak menjelaskan mengapa air tiba-tiba berubah menjadi merah sementara kolam lain tidak menunjukkan fenomena yang sama. Apalagi wilayah tersebut cerah sepanjang tahun.
Baca Juga : Beli Mie Ayam, Pembeli Ini Kaget Sendok hingga Garpu Dikenakan Biaya
Pejabat lain mengatakan kepada Israel Today bahwa kehadiran oksida besi di dalam air dapat menjelaskan perubahan warna yang aneh, tetapi sekali lagi tidak memberikan penjelasan tentang bagaimana oksida besi akan dimasukkan ke kolam, dan mengapa perubahan warna terjadi dengan cepat.
Sementara itu, Sakhr Al-Nusour, kepala Sindikat Geologi Yordania, mengatakan kepada Al Ghad news bahwa warna merah bisa saja disebabkan oleh penambahan zat oleh manusia.
Sudut pandang ini dianut oleh banyak orang Yordania yang menuduh pemerintah menutupi sumber polusi atau penggunaan kolam sebagai tempat pembuangan limbah bahan kimia.