Senin, 20 Februari 2023 11:13

74 Rumah Terisolir Banjir di Kampung Romang Tangaya Makassar

Tim OPD Pemkot Makassar terdiri dari Dinas Kominfo, Dinas Sosial, Dinas Pekerjaan Umum, BPBD, Camat Manggala, Lurah Tamagapa, Ketua Forum Kemanusiaan Kota Makassar sekaligus Formatur Pengurangan Resiko Bencana dan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Makassar turun ke lokasi yang terisolir banjir di kawasan Kampung Romang Tangaya, Kelurahan Tamangapa, Kecamatan Manggala, Kota Makassar dengan menggunakan perahu karet, Minggu (19/2/2023).
Tim OPD Pemkot Makassar terdiri dari Dinas Kominfo, Dinas Sosial, Dinas Pekerjaan Umum, BPBD, Camat Manggala, Lurah Tamagapa, Ketua Forum Kemanusiaan Kota Makassar sekaligus Formatur Pengurangan Resiko Bencana dan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Makassar turun ke lokasi yang terisolir banjir di kawasan Kampung Romang Tangaya, Kelurahan Tamangapa, Kecamatan Manggala, Kota Makassar dengan menggunakan perahu karet, Minggu (19/2/2023).

ABATANEWS, MAKASSAR – Ratusan rumah masih terendam banjir di Kota Makassar. Salah satunya, di kawasan Kampung Romang Tangaya, Kelurahan Tamangapa, Kecamatan Manggala, Kota Makassar.

Plt Kadis Kominfo Kota Makassar Ismawaty mengatakan di kampung itu ada sekira 83 Kepala Keluarga (KK) yang terdampak banjir. Para pengungsi, masih bertahan dengan menetap di area yang lebih tinggi.

“Dari jumlah KK tersebut, sebanyak 74 rumah yang terisolasi banjir,” jelas Plt Kadis Kominfo Kota Makassar Ismawaty pada Minggu (19/2/2023).

Baca Juga : Andi Arwin Azis Tegaskan Penyusunan RAPBD 2025 Telah Berpedoman Pada UU

Pihaknya pun yang tergabung dalam OPD Kota Makassar melakukan kunjungan di lokasi banjir. Tim ini, bahkan harus menggunakan perahu karet agar bisa tiba di lokasi.

OPD Makassar itu, juga datang dengan membawa bantuan yang sangat beragam. Mulai dari family kids yang berisi keperluan mandi dan pakaian dalam orang dewasa.

Bantuan juga disalurkan berupa bag Kids Ware yang berisi diapers, peralatan mandi bayi, minyak telon, dot, selimut dan pakaian bayi. Selain itu, ada pula bantuan makanan siap saji.

Baca Juga : PJ Sekda Kota Makassar Hadiri Rapat Paripurna Tentang Pemandangan Umum Fraksi

“Aksi ini bertujuan untuk meringankan beban masyarakat, juga memantau apa saja kebutuhan mendesak warga,” imbuhnya.

Sementara itu, Formatur Pengurangan Resiko Bencana dr Udin Malik menuturkan dari pengalaman itu dia belajar bagaimana menyusun kebijakan tepat dalam mengantisipasi banjir pada masa akan datang.

“Kunjungan ini membuka mata kita bahwa perlu membuat rencana kebijakan di antaranya pemasangan CCTV dan alat ukur ketinggian air untuk memantau tinggi air,” imbuhnya.

Baca Juga : Logistik Pilkada Serentak di Makassar Telah 100 Persen

Diperlukan pula kata dia, kebijkan early warning system atau peringatan dini untuk mengurangi risiko bencana. “Kampung Romang Tangaya juga sebagai indikator apakah air telah naik, dan apakah berpotensi banjir di daerah-daerah lainnya,” pungkas dr Udin.

Penulis : Wahyu Susanto
Komentar