ABATANEWS, JAKARTA – Indonesia kembali diguncang gempa pada Kamis (30/12/2021). Ada 4 pusat lokasi gempa.
Pertama, gempa terjadi di Kendari, Sulawesi Tenggara, magnitudo 2,6 pukul 00.31 WIB. Kedua, Gempa Tarakan, Kalimantan Timur magnitudo 4,4 pukul 01.09 WIB. Ketiga, Gempa Maluku sekitar pukul 01.25 WIB 7,3 magnitudo. Dan keempat, Gempa Sukabumi, Jawa Barat magnitudo 4,1 pukul 05.05 WIB.
Berdasarkan laporan BMKG, seluruh gempa yang terjadi tidak berpotensi tsunami. Lantas, apakah keempat gempa ini saling berkaitan?
Baca Juga : BMKG Prediksi Seluruh Wilayah Sulsel Dilanda Hujan Pada Siang Ini
“Tidak ada kaitan,” kata Daryono Koordinator Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika(BMKG) Daryono, seperti dikutip dari Kompas.com.
Sumber gempa-gempa tersebut berbeda sehingga tidak saling berkaitan. Seperti Gempa Tarakan bersumber dari Sesar Tarakan. Gempa Sukabumi bersumber dari Sesar dasar laut. Sementara, gempa Kendari bersumber dari Sesar Kendari. Untuk gempa magnitudo 7,3 di Maluku, sumber gempa merupakan deformasi batuan atau patahan dalam lempeng.
Gempa magnitudo 7,3 yang terjadi di Maluku pada hari ini terjadi pada koordinat 7,68 derajat LS-127,55 derajat BT tepatnya di laut pada jarak 132 km arah Timur Kota Tiakur, Kabupaten Maluku Barat Daya, Maluku. Kedalaman hiposenter tercatat 183 km.
Baca Juga : BMKG: Waspada La Nina, Curah Hujan Diprediksi Meningkat Hingga 40 Persen di Beberapa Wilayah Indonesia
gempa yang terjadi adalah jenis gempa menengah (intermediate depth earthquake) yang terjadi karena deformasi batuan dalam lempeng tektonik yang tersubduksi sehingga gempa disebut dengan “interpolate earthquake”.
“Gempa ini memiliki mekanisme sumber dengan pergerakan naik (thrust fault) akibat adanya tekanan yang kuat dalam lempeng tektonik yang tersubduksi tersebut,” ujar Daryono.
Daryono juga menyebut, gempa-gempa tersebut juga terasa di sejumlah wilayah di Indonesia yang berada di sekitaran pusat gempa. (*)