Senin, 04 Juli 2022 09:17

3 Fokus Menteri Hadi Tjahjanto: Sertifikat Tanah, Konflik Agraria, dan IKN

Hadi Tjahjanto (kanan). (Foto: Biro Pers Setpres RI)
Hadi Tjahjanto (kanan). (Foto: Biro Pers Setpres RI)

ABATANEWS, JAKARTA – Pertama kali setelah dilantik oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menjadi Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) pada pertengahan Juni lalu, Hadi Tjahjanto membeberkan target tantangan, hingga strategi dalam mengurai masalah agraria dan tata ruang di tanah air.

Hadi mengungkapkan, pihaknya akan fokus menyelesaikan tiga persoalan yaitu sertifikat tanah milik rakyat, konflik agraria, serta lahan dan tata ruang di Ibu Kota Nusantara (IKN" href="https://abatanews.com/tag/ikn/">IKN). Ketiga prioritas tersebut, ujarnya, sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo.

“Perintahnya adalah yang pertama agar program PTSL (Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap) sertifikat ini dilanjutkan sesuai dengan target 126 juta, saat ini sudah terealisasi sebanyak 80 juta. Kemudian, yang kedua adalah menyelesaikan konflik agraria. Dan yang ketiga adalah menyelesaikan tata ruang IKN" href="https://abatanews.com/tag/ikn/">IKN di Balikpapan,” ujar Hadi, seperti dikutip dari setkab.go.id, pada Senin (4/7/2022).

Baca Juga : Perintah Prabowo ke Basuki: 2025 Pindahkan ASN, 2028 Bangun Kantor DPR di IKN

Mantan Panglima TNI tersebut menyampaikan bahwa dirinya akan menggunakan pendekatan manajemen pertempuran dalam menjalankan tugas sebagai Menteri ATR/Kepala BPN, dimulai dari identifikasi hingga penyelesaian masalah.

“Kalau manajemen perang kan ada deteksi, identifikasi, eksekusi. Saya harus melihat situasinya, saya pelajari, saya masuk dari mana, seperti itu. Itu kemarin dalam satu minggu sudah saya laksanakan dan di tiga tempat semuanya berjalan normal, dan selesai masalah di daerah,” ujarnya.

Selain itu, Menteri ATR/Kepala BPN menekankan pentingnya komunikasi sosial dalam menyelesaikan masalah agraria di tanah air. Pendekatan ini, imbuh Hadi, juga kerap ia terapkan saat menjadi Panglima TNI.

Baca Juga : Presiden Prabowo Lantik Basuki Hadimuljono sebagai Kepala Otorita IKN

“Saya berani duduk bersama masyarakat, kemarin saya kunjungan juga di tengah-tengah masyarakat, saya duduk bersama, ngobrol bersama untuk menyelesaikan masalah-masalah konflik agraria seperti itu,” ucapnya.

Lebih lanjut Hadi mengungkapkan, sejak resmi menjadi orang nomor satu di Kementerian ATR/BPN dirinya telah beberapa kali terjun ke lapangan untuk melihat secara langsung dan menyelesaikan persoalan pertanahan di tengah masyarakat. Tak hanya itu, Hadi juga mengingatkan jajarannya di daerah untuk mempercepat program PTSL.

“Untuk sertifikat sendiri, saya sudah punya target bahwa sebelum atau berakhirnya tahun 2022, itu ada kota atau kabupaten yang sudah berstatus kabupaten lengkap atau kota lengkap. Artinya, seluruh kabupaten atau kota itu semuanya sudah disertifikatkan tanahnya,” kata Menteri ATR/Kepala BPN.

Baca Juga : Presiden Prabowo Jadwalkan Kabinet Merah Putih Bertandang ke IKN

Hadi menambahkan, pihaknya juga mendorong jajaran Kementerian ATR/BPN untuk mengoptimalkan implementasi sistem elektronik, terutama untuk sertifikat tanah. Sertifikat tanah penting dimiliki setiap pemilik tanah sebagai tanda bukti hukum atas tanah yang dimiliki.

“(Jika ada sertifikat) kemudian ada mafia tanah dia enggak bisa ngaku-ngaku. Kalau dia ngaku-ngaku, langsung kita pidanakan,” kata Menteri ATR/Kepala BPN.

Menutup obrolan, Hadi pun menyampaikan komitmen dan optimisme untuk dapat memenuhi target yang diamanatkan oleh Presiden Jokowi.

Baca Juga : Jokowi Resmikan Mayapada Hospital Nusantara, RS Berstandar Internasional di IKN

“Saya harus bekerja serius. Apalagi perintah Bapak Presiden itu jelas ada tiga. Dikaitkan dengan penyelesaian sertifikat ini juga bukan hal yang harus ditinggal santai, harus benar-benar,” pungkasnya.

Penulis : Imam Adzka
Komentar