ABATANEWS, MAKASSAR – Manajemen PSM Makassar resmi mendatangkan pelatih baru dalam mengarungi Liga 1 2021-2022 dan AFC Cup. Adalah Joop Gall yang sudah datang melatih Pasukan Ramang di Lapangan Bosowa Sport Center (BSC) Makassar, Rabu (5/1/2022).
Pelatih asal Belanda itu, pun memaparkan tiga faktor mengapa ia memilih bergabung dengan PSM. Adanya kolega yang menetap di Indonesia menjadi faktor utama.
Baca Juga : Kualifikasi Piala Afrika, Bomber PSM Tito Okello Dipanggil Timnas Sudan Selatan
“Saya sudah mengikuti sepak bola Indonesia sudah cukup lama. Apalagi, saya punya paman di Indonesia sekedar kalian ketahui. Jadi semua hal tentang Indonesia itu bukan hal yang baru,” ujar Joop Gall kepada wartawan.
Untuk faktor kedua, pelatih kelahiran Hoogezand-Sappemeer, Belanda, 25 Desember 1963 ini, sedikit bernostalgia. Di mana pada dua tahun sebelumnya, ia mendapatkan informasi bahwa dirinya diberitakan oleh media di Indonesia.
Bahwa, dirinya menjadi calon kuat sebagai pelatih PSM Makassar. “Teman saya mengirimi berita dan hal-hal yang terjadi di media di Indonesia. Bahwa saya berada dalam foto sebagai pelatih baru di klub ini (PSM) sekitar dua tahun lalu. Namun itu tidak terjadi,” paparnya.
Baca Juga : PSM Ditahan Imbang Persija, Bernardo Tavares Sebut Wasit Tidak Adil
Jika kembali di dua tahun sebelumnya, PSM Makassar memang sempat mencari seorang pelatih usai Robert Alberts memilih mundur. Walhasil, PSM resmi merekrut Darije Kalezic pada 2018 lalu.
Untuk faktor ketiga, pelatih berusia 58 tahun itu mengaku takjub dengan tim berlambang Kapal Phinisi ini. Sebab menurutnya, dari informasi yang ia peroleh, PSM merupakan tim yang telah memiliki usia 100 tahun lebih.
Otomatis, sudah banyak yang telah terjadi di klub PSM sepanjang perjalanannya di sepakbola Indonesia. Dengan begitu, ia merasa sangat terhormat bisa melatih tim sekelas PSM Makassar.
Baca Juga : Beri Menit Bermain, Bernardo Tavares Persiapkan Pemain Muda Mulai dari Sekarang
“aya merasa ini suatu kehormatan bisa melatih di klub ini. Karena sudah berusia 100 tahun lebih, tentu ada budaya di dalamnya. Siapa yang tidak mau berada dalam skuad PSM dengan latar belakang itu,” pungkas Joop Gall.