ABATANEWS, JAKARTA – Menjelang perayaan Idul Adha yang akan jatuh pada Senin, 17 Juni 2024, umat Muslim di seluruh dunia dianjurkan untuk melaksanakan puasa sunnah pada tanggal 1-9 Dzulhijjah. Salah satu puasa yang sangat dianjurkan adalah puasa pada tanggal 9 Dzulhijjah, yang dikenal dengan Puasa Arafah. Puasa ini memiliki keutamaan yang besar dan ganjaran pahala yang luar biasa bagi yang melaksanakannya.
Puasa Arafah dilakukan pada hari sebelum Hari Raya Idul Adha, yaitu pada saat jemaah haji melakukan wukuf di Arafah. Puasa ini memiliki keutamaan yang besar sebagaimana disampaikan dalam hadist dari Abu Qatadah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Puasa pada hari Arafah, aku berharap kepada Allah dapat menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.” (HR. Muslim no. 1162).
Baca Juga : Perputaran Uang Disektor Haji dan Umrah Diprediksi Capai Rp 194 Triliun di Tahun 2030
Hadist ini menunjukkan bahwa puasa pada hari Arafah dapat menghapus dosa-dosa kecil selama dua tahun, yaitu satu tahun yang telah lalu dan satu tahun yang akan datang. Ini menjadi kesempatan emas bagi umat Islam untuk mendapatkan ampunan dari Allah SWT dan meningkatkan ketakwaan.
Selain itu, hari Arafah juga merupakan salah satu dari sepuluh hari terbaik dalam setahun. Dalam sebuah hadist dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Tidak ada hari-hari di mana amal shalih lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari ini, yaitu sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah.” (HR. Bukhari).
Baca Juga : Ketua PBNU Tak Terima Adiknya Disoal Pansus Haji, DPR Beri Jawaban Menohok
Dalam konteks ini, melaksanakan puasa pada tanggal 9 Dzulhijjah termasuk amal shalih yang sangat dicintai oleh Allah SWT.
Puasa Arafah juga menjadi bentuk solidaritas bagi umat Islam yang tidak menunaikan ibadah haji. Meskipun tidak berada di tanah suci, dengan melaksanakan puasa Arafah, umat Muslim dapat merasakan kedekatan spiritual dengan para jemaah haji yang sedang melaksanakan wukuf di Arafah.
Bagi yang tidak mampu berpuasa selama sembilan hari penuh pada awal Dzulhijjah, dianjurkan untuk setidaknya berpuasa pada hari Arafah. Hal ini memberikan peluang bagi setiap Muslim untuk mendapatkan keutamaan dan pahala besar di hari yang penuh berkah ini.
Baca Juga : Rudianto Senang Bisa Bawa Oleh-oleh untuk Keluarga dan Tetangga dari Haji
Dengan menjalankan puasa Arafah, umat Muslim diharapkan dapat meraih pahala yang berlipat ganda, mendapatkan ampunan dosa, serta meningkatkan ketakwaan dan kedekatan kepada Allah SWT. Semoga kita semua diberikan kekuatan dan kesempatan untuk melaksanakan puasa Arafah dan memperoleh segala keutamaannya.