ABATANEWS – Gunung Semeru belum bisa dinyatakan aman sepenuhnya. Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian ESDM memprediksi, masih sangat memungkinkan gunung tertinggi di Jawa Timur itu menyemburkan awan panas dan lahar dingin.
“Kita lihat potensi awan panas guguran masih berpotensi terjadi dan potensi banjir lahar dingin. Potensi banjir lahar ini karena potensi dari material gunung dan curah hujan,” kata Kepala PVMBG Badan Geologi Kementerian ESDM Andiani dalam jumpa pers, pada Selasa (7/12/2021).
Masyarakat diimbau untuk tetap berada dalam jarak aman satu kilometer dari puncak Gunung Semeru dan lima kilometer dari bukaan kawah arah selatan tenggara.
Baca Juga : Gunung Semeru Turun Status Jadi Siaga
Andiani juga meminta masyarakat untuk menghindari sungai yang hulunya di puncak Gunung Semeru karena kemungkinan adanya banjir bandang.
Pantauan PVMBG, Gunung Semeru juga masih mengeluarkan awan panas pada Selasa. Aktivitas vulkanik juga belum berhenti.
“Hari ini dari jam 00.00 sampai sore tadi telah terjadi tiga kali awan guguran panas dengan luncuran erupsi lebih kurang tiga kilometer dari puncak gunung api disertai gempa-gempa permukaan,” kata Andiani.
Baca Juga : Gunung Semeru Siaga Awas, Masyarakat Diminta Tak Beraktivitas Radius 8 Km
Tim PVMBG telah mengecek langsung ke lapangan ke lokasi wilayah terdampak di Besuk Kobokan yang merupakan daerah aliran awan panas guguran.
Tujuannya untuk mengetahui sekaligus dalam rangka memperbarui peta kawasan rawan bencana (KRB) yang sudah ada. Peta terbaru nanti bisa diakses di situs Magma Indonesia oleh semua pihak yang membutuhkan.
“Sehingga nanti akan diketahui apakah terjadi perubahan dari material erupsi yang ada,” kata Andiani.
Baca Juga : PDIP Sebut Ada Maksud Baik di Balik Baliho Puan di Sekitaran Gunung Semeru
Gunung Semeru erupsi pada Sabtu (4/12/2021) lalu. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan jumlah korban jiwa akibat erupsi Gunung Semeru bertambah menjadi 34 orang.
Tak hanya itu, sebanyak 3.697 warga harus mengungsi imbas erupsi Gunung Semeru. Presiden Joko Widodo berencana merelokasi lebih dari 2.000 rumah warga Kabupaten Lumajang. (*)