ABATANEWS, BALI — Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin membuka Konferensi Islam Tingkat ASEAN ke-2, Kamis (22/12/2022), di Hotel Hilton, Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali.
Dalam sambutannya Wapres mengungkapkan keyakinannya bahwa dengan menjadi umat terbaik maka umat Islam akan mampu menghadapi berbagai tantangan global saat ini, mulai dari perang antarnegara, pergolakan ekonomi, krisis pangan dan energi, bencana alam, hingga konflik kemanusiaan.
“Ajaran Islam mendorong terwujudnya generasi khairu ummah, atau umat terbaik,” ujar Wapres, dikutip dari laman wapresri.go.id
Baca Juga : Wapres Ma’ruf Tanggapi Beras Bansos Bulog Ditempel Stiker Prabowo-Gibran
Wapres menambahkan, dalam Al-Qur’an surat Ali Imran ayat 110 disebutkan bahwa khairu ummah merujuk pada umat Islam yang melaksanakan kebaikan (amar ma’ruf) dan menghindari kemungkaran (nahi munkar), yang dibarengi dengan keimanan kepada Allah Swt.
“Sederhananya, khairu ummah adalah cerminan umat yang menjadi teladan, juga pionir hadirnya kemaslahatan dan tegaknya keadilan,” ujarnya.
Baca Juga : Hentikan Kebiadaban, Wapres Ma’ruf Setuju Fatwa MUI Soal Haramkan Pendukung Israel
Wapres menilai, mengerjakan kebaikan dan menjauhi kemungkaran tidak semata soal ibadah tetapi prinsip yang harus diimplementasikan dalam semua aspek kehidupan.
“Umat Islam harus melakukan amar ma’ruf di seluruh bidang, baik itu bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, maupun lingkungan,” tuturnya.
Hal tersebut, lanjut Wapres, dapat diaktualisasikan baik secara individu, komunitas, maupun melalui wadah institusi. Pemerintah sendiri telah berkomitmen untuk meningkatan layanan kesehatan masyarakat, memperluas akses dan perbaikan mutu pendidikan, hingga membuat perlindungan sosial untuk menghilangkan kemiskinan.
Baca Juga : Besok, Giliran Ma’ruf Amin yang Undang 3 Cawapres Makan Siang
Di sisi lain, Wapres mengingatkan, umat Islam agar selalu terdepan dalam upaya memberantas segala bentuk kemungkaran yang ditemui dalam keseharian, termasuk ikhtiar melawan segala bentuk hoaks dan disinformasi, intoleransi, hingga aksi ekstremisme yang berpotensi menimbulkan perpecahan.
“Dalam praktiknya, amar ma’ruf dan nahi mungkar tentu harus berjalan seiring dengan kadar yang adil atau moderat (Islam wasathiyah). Hal ini sesuai dengan prinsip Islam, bahwa yang terbaik adalah yang seimbang (ummatan wasathan), dan segala yang berlebihan akan berujung pada ketidakbaikan, bahkan menyebabkan kehancuran,” kata Wapres.
Dalam acara yang mengangkat tema “Khaira Ummah” ini, Wapres mengajak seluruh umat Islam, baik di Indonesia maupun di wilayah ASEAN, untuk bersama-sama meneguhkan posisi umat Islam dalam kancah global, demi terwujudnya perdamaian dan tegaknya muruah kemanusiaan.
Baca Juga : Batal Kunjungan ke Wamena, Pj Gubernur Bahtiar Dampingi KH Ma’ruf Amin Selama Transit di Makassar
“Saya juga mengharapkan perhelatan ini semakin menumbuhkan prospek, sekaligus menguatkan kerja sama negara-negara ASEAN dan Arab Saudi di berbagai aspek, utamanya di bidang pendidikan dan riset untuk mengakselerasi tercapainya generasi unggul, berdaya saing, dan berakhlak mulia,” tandasnya.
Hadir dalam acara tersebut Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Esam A. Abid Al-Thagafi, Gubernur Bali I Wayan Koster, rektor dari berbagai universitas Islam di Indonesia, serta delegasi konferensi dari negara-negara ASEAN.