ABATANEWS, JAKARTA – Kisah memilukan menimpa tiga kakak beradik siswa SD di Pandeglang, Banten. Ketiga siswa tersebut dipulangkan paksa oleh pihak sekolah karena orang tua mereka belum membayar tunggakan uang sumbangan pembinaan pendidikan (SPP).
Dalam video yang diunggah akun Instagram @mood.jakarta, terlihat ada tiga anak sekolah yang diantar pulang dengan menggunakan mobil. Tidak hanya bertiga, mereka turun dari mobil bersama beberapa guru wanita yang bertamu ke rumah orang tua siswa.
Dengan wajah lesu dan sedih, ketiga siswa tersebut harus diantar pulang ke rumah saat sedang belajar di sekolah. Mereka harus menghadapi kenyataan pahit bahwa pendidikan mereka terancam terhenti karena belum membayar tunggakan SPP.
Baca Juga : Viral Guru Malas Tegur Siswa Nakal di Sekolah Gegara Takut Dilaporkan ke Polisi
Ketiga siswa tersebut diketahui bernama Faeza (11), Farraz (10) dan Fathan (7). Mereka bersekolah di SDIT Insan Cedekia Mathlaul Anwar (ICMA) Yayasan Islamic Centre Herwansyah di Kampung Kadasuluh, Desa Karyasari, Kecamatan Cikeudal, Kabupaten Pandeglang, Banten.
Diketahui, ketiga siswa tersebut memiliki banyak prestasi di bidang akademis. Hal itu dibuktikan dengan sejumlah sertifikat penghargaan. Namun, prestasi mereka rupanya tidak cukup bagi pihak sekolah untuk memberikan keringanan pembayaran SPP.
Berdasarkan informasi yang beredar, ketiga siswa tersebut dipaksa pulang oleh sang guru karena orang tua mereka belum membayar uang SPP Rp42 juta. Bahkan, salah satu siswa tersebut batal wisuda Tahfiz Quran padahal dia adalah penghafal 30 juz Al Quran.
Baca Juga : Viral Mahasiswi Ini Kehilangan Motor di Parkiran Perpustakaan Padahal Ada Kartu Parkir
Defi Fitriani, ibunda dari ketiga siswa tersebut kemudian mencurahkan isi hatinya di media sosial hingga viral. Dia mengaku kaget saat ketiga putranya diantarkan pulang oleh pihak sekolah dan tidak boleh mengikuti kegiatan belajar mengajar.
“Yang mengantar guru kelas dua orang, bagian kesiswaan dari sopir dari sekolah. Lagi belajar dipulangkan paksa atas intruksi pembina yayasan,” kata Defi dikutip dari video yang diunggah akun Instagram @mood.jakarta.
“Anak-anak saya ikut nangis, sedih dan bertanya kapan bisa sekolah lagi,” lanjutnya.
Baca Juga : Viral Warga Bikin Spanduk ‘Daerah Rawan Tuyul’, Kesal Sering Kehilangan Uang
Disisi lain, sang ayah, Muhammad Farhat mengungkapkan bahwa tunggakan SPP ketiga putranya mencapai Rp42 juta.
“Karena ada tunggakan pembiayaan. Sekitar Rp 42 juta untuk 3 anak,” ucap Farhat.
Farhat pun mengungkapkan penyebab sampai menunggak SPP Rp42 juta. Dia mengaku tidak memiliki penghasilan untuk membayar SPP ketiga putranya di sekolah tersebut karena hanya bekerja serabutan.
Baca Juga : Viral Pemilik Rental Kaget Mobilnya Digadai dan Berganti Warna Usai Disewakan
“Dari mana pak, kerja aja serabutan yah. Cukup untuk sehari-hari udah Alhamdulillah apalagi untuk melunasi pembiyaan itu,” lanjut Farhat.
Farhat mengatakan telah meminta kebijakan kepada pihak sekolah agar pembayaran bisa dicicil. Namun, permohonan itu tidak mendapat respon positif.
Sementara itu, pihak sekolah hingga saat ini belum memberikan pernyataan resmi terkait permasalahan tersebut.