Sabtu, 12 Februari 2022 21:31

Vaksinasi Anak di Maros Baru Capai 20 persen, Ini Faktor Penghambatnya

Kapolda Sulsel, Irjen Pol Nana Sujana dan Bupati Maros Chaidir Syam memantau vaksinasi pelajar di Gedung Serbaguna, Maros, pada Rabu (19/1/2022).
Kapolda Sulsel, Irjen Pol Nana Sujana dan Bupati Maros Chaidir Syam memantau vaksinasi pelajar di Gedung Serbaguna, Maros, pada Rabu (19/1/2022).

ABATANEWS, MAROS — Realisasi vaksinasi Covid-19 untuk kalangan anak usia 6-11 tahun di Kabupaten Maros masih sangat minim. Hingga pekan ini data dari Dinas Kesehatan Maros menunjukkan vaksinasi baru berkisar 20 persen lebih.

Salah satu kendala yang dihadapi Pemkab adalah izin dari orang tua anak. Kebanyakan, orang tua tidak mengizinkan anaknya untuk menerima vaksin.

Kepala Dinas Kesehatan Maros, Muhammad Yunus, mengatakan, sasaran vaksinasi anak untuk usia sekolah berkisar 40.084 orang. Namun, sejauh ini yang telah divaksin baru berkisar 8.185 orang.

Baca Juga : Tinjau Panen Raya di Maros, Jokowi Harap Beras Sulsel Bisa ‘Hidupi’ Daerah Lain

“Kalau dihitung-hitung yang sudah melaksanakan vaksinasi dosis pertama baru sekitar 20,24 persen atau sekitar 8.185 orang,” ucap dia.

Yunus mengakui kendala utama masih rendahnya vaksinasi adalah masih banyak orang tua yang tidak memberikan izin pemberian vaksin kepada anaknya. Kebanyakan mereka enggan memberi izin karena termakan hoaks alias berita bohong yang tersebar.

“Kalau anak sekolah, harus memiliki surat izin dari orang tua. Banyak orang tua yang tidak menandatangani surat persetujuan vaksin kepada anaknya. Makanya kita terkendala di situ. Mereka termakan berita hoaks mengenai vaksin anak. Hal ini menimbulkan ketakutan terkait vaksinasi anak,” terangnya.

Baca Juga : Pakintaki, Aplikasi Kependudukan Dukcapil Maros Bakal Mudahkan Warga

Yunus pun mengimbau kepada para orang tua untuk tidak khawatir mengenai vaksinasi anaknya. Terlebih, vaksin ini aman dan jenis yang digunakan adalah Sinovac, dimana efek sampingnya terbilang ringan.

Guna langkah percepatan vaksinasi, Yunus bilang perlu koordinasi dan sinergi dengan berbagai pemangku kepentingan dan juga para orang tua. “Perbanyak pendekatan lintas sektor dan pendekatan personal dengan orang tua siswa bahwa vaksin itu aman, sehat dan halal untuk anak-anak,” ungkapnya.

Penulis : Wahyuddin
Komentar