ABATANEWS, JAKARTA — Partai NasDem menggelar acara Puncak Perayaan HUT ke-11 NasDem di JCC, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (11/11/2022).
Dalam agenda ini, Presiden Joko Widodo tak hadir, lantaran sedang mengikuti agenda kenegaraan KTT ASEAN ke-40 dan ke-41 di Kamboja.
Dalam agenda tersebut, seyogyanya ada video testimoni dari Presiden Jokowi yang di sela-sela acara. Namun, hingga akhir, video itu tak kunjung datang.
Baca Juga : Empat Pimpinan DPRD Makassar Periode 2024-2029 Resmi Dilantik
Ketua Umum DPP NasDem, usai kegiatan mengakui, hingga saat ini, belum ada ucapan langsung dari Jokowi kepadanya perihal HUT ke-11 NasDem.
“Ah jujur saja, Pak Jokowi belum sempat mengucapkan itu,” kata Paloh kepada awak media.
Ia pun memaklumi. Katanya, mungkin Presiden Jokowi sedang sibuk, sehingga belum sempat memberi ucapan selamat kepada Partai NasDem, yang notabene selaku partai pengusungnya di Pilpres 2014 dan 2019.
Baca Juga : Jokowi Teken Perpres Jaminan Kesehatan Seumur Hidup Bagi Mantan Menterinya
Ia pun masih yakin, Jokowi akan tetap menyampaikan ucapan selamat kepada NasDem dalam waktu dekat, selepas kesibukannya.
Perihal ditanya, mengapa video yang dijadwalkan akan diputar dalam acara tersebut tak kunjung ada, Paloh tak tahu menahu.
“Tanya sama Pak Jokowi, masa tanya sama NasDem. Kenapa Pak Jokowi enggak kirim video? Ini kan hari ultah NasDem. Mau dikirim video, ah itu bagus. Kalau enggak dikirim video mungkin karena kesibukan,” katanya.
Baca Juga : Berikut Agenda Presiden Jokowi Jelang Purnatugas, Akan ke IKN Besok
Sebelumnya, saat Paloh memberi sambutan saat acara berlangsung, ia menegaskan, Jokowi masih presiden dari Partai NasDem.
“Saya masih anggap Presiden Jokowi adalah presiden Partai NasDem. Presiden Jokowi sahabat yang saya harapkan. Konsisten dalam jaga terminologi arti sesungguhnya dari persahabatan,” kata Paloh dalam sambutan.
Paloh menegaskan NasDem masih berada dalam koalisi pemerintahan Jokowi. Menurutnya, ada upaya sistemik dari para pihak yang ingin merusak hubungan NasDem dengan Jokowi.
Baca Juga : Surya Paloh: Nasdem Tidak Kejar Menteri di Kabinet Prabowo, Ini Etika Politik
“Jadi kalau ada yang coba usik, frame kita, Jokowi emoh pada NasDem, itulah frame yang (ingin) dilakukan Jokowi itu tak suka NasDem. Itu pasti menurut saya upaya-upaya yang dilakukan secara sistemik dan sengaja untuk merusak hubungan yang sudah terjaga sedemikian rupa,” ujarnya.
Lebih jauh, Paloh menyebut selama ini dirinya konsisten dalam menjaga makna persahabatan. Baginya, arti persahabatan adalah menerima segala kekurangan dan kelebihan sahabat.
Paloh pun meyakinkan NasDem menjadi pihak terdepan dalam mendukung pemerintahan Jokowi. Meski demikian, menurutnya, partai yang eksis bukan hanya sekadar partai yang berada dalam koalisi pemerintah.
Baca Juga : Media Asing Ramai Nyinyirin Kaesang yang Gagal Maju Pilkada, Ungkit Jet Pribadi
“Ini perlu saya tegaskan, bukan berarti karena kita calonkan Bung Anies Baswedan hubungan kita harus retak, hubungan kita harus berpisah,” kata Paloh.
“Ini yang diperlukan negara ini hari ini adalah bagaimana spirit kita untuk kembangkan spirit rasa kebersamaan dengan seluruh potensi yang ada di negeri ini. Partai politik yang ada dan eksis itu bukan hanya harus kerjasama dengan partai koalisi pemerintahan,” ujarnya menambahkan.