ABATANEWS, GORONTALO – Pertumbuhan ekonomi Provinsi Gorontalo di dominasi oleh sektor pertanian dan perdagangan, sesuai dengan data yang dirilis BPS Provinsi Gorontalo berdasarkan perhitungan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) menurut lapangan usaha.
Staf Ahli Gubernur Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Yosef P. Koton mengatakan bahwa melihat struktur PDRB, kontribusi pertanian ada di angka 37,75 persen. Walaupun pertumbuhannya masih kecil dibandingkan dengan perdagangan.
“Kita ketahui bahwa masyarakat Gorontalo pekerjaannya di bidang pertanian. Masyarakat miskin paling banyak adalah para petani, nelayan dan peternak,” katanya.
Baca Juga : Usung Konsep No Baper, Leaders Institut Gorontalo Gelar Kampanye 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan
Oleh karena itu, Yosef menjelaskan ke depan akan lakukan intervensi sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan bisa meningkatkan pendapatan dari masyarakat miskin tersebut.
“Nah jadi ini upaya-upaya kita akan lakukan ke depan, karena kita ketahui pertanian ini kontribusinya paling tinggi. Untuk pertumbuhan ekonomi bagi perdagangan cukup tinggi, oleh karena itu usaha-usaha UMKM ini ke depan kita akan terus kembangkan. Dan di sini juga kita ketahui, banyak juga penduduk miskin kita itu berperan disitu, dengan kita mendorong kemajuan dari perdagangan ini kita harapkan juga kemiskinan ini akan turun,” jelasnya.
Baca Juga : Pj Gubernur Gorontalo Lantik 10 Pejabat Tinggi Pratama
Yosef P. Koton juga menekankan bahwa kemiskinan setiap tahun itu penurunannya sudah semakin kecil karena itu dengan data-data yang semakin bagus by name by addres, harapannya, sasaran program kegiatan-kegiatan itu tepat sasaran.
“Alhamdulillah kepala BPS menyampaikan data Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) sudah selesai, kita akan gunakan data ini. Nah sehingga program kegiatan kia itu tepat sasaran tidak ada lagi menerima bantuan yang tidak mestinya menerima”.
Dalam kurun satu tahun terakhir, di 2023 perekonomian di Provinsi Gorontalo tumbuh sebesar 4,50 persen, lebih besar dibanding pertumbuhan ekonomi di 2022 (05/02/24).