Minggu, 02 Maret 2025 09:08

Trump Usir Zelensky dari Gedung Putih Setelah Tolak Perdamaian Rusia-Ukraina

Donald Trump
Donald Trump

ABATANEWS, JAKARTA — Ketegangan antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memuncak dalam pertemuan di Gedung Putih pada Jumat (28/2/2025).

Pertemuan yang semula bertujuan membahas perang Ukraina-Rusia dan kerja sama mineral tanah jarang berubah menjadi konfrontasi sengit setelah Trump mendesak Zelensky menerima kesepakatan damai yang diusulkannya.

Dalam pertemuan tersebut, Trump menuduh Zelensky enggan menghentikan perang dengan Rusia dan malah ingin memperpanjang konflik.

Baca Juga : Bertemu di Malaysia, Presiden Prabowo dan Anwar Ibrahim Bahas Dampak Kebijakan Donald Trump

“Saya ingin gencatan senjata sekarang,” ujar Trump kepada wartawan sebelum bertolak ke Florida, menegaskan keinginannya agar perang segera berakhir.

Menurut Trump, Rusia, di bawah kepemimpinan Vladimir Putin, telah menunjukkan kesediaan untuk berdamai.

Ia bahkan mengklaim telah berbicara dengan Putin beberapa kali dan yakin bahwa Rusia tidak akan berbohong mengenai kesepakatan gencatan senjata.

Baca Juga : Kebijakan Donald Trump Ancam PHK Massal Buruh di Indonesia

Namun, Zelensky menolak gagasan tersebut dan menegaskan bahwa tidak boleh ada kompromi dengan seorang “pembunuh di tanah kami,” merujuk pada Putin.

Situasi di Oval Office semakin panas ketika Trump dan Wakil Presiden JD Vance secara terbuka mengecam Zelensky. Vance bahkan menyebut pemimpin Ukraina itu “tidak tahu berterima kasih,” sementara Trump menegaskan bahwa tanpa bantuan AS, Ukraina sudah jatuh ke tangan Rusia.

“Kamu tidak memegang kendali saat ini,” kata Trump kepada Zelensky.

Baca Juga : Ratusan Ribu Warga AS Tolak Kebijakan Trump, Elon Musk Dianggap Penjahat Kejam

“Kamu harus mencapai kesepakatan, atau kami keluar. Kalau kami keluar, kamu harus bertarung sendirian, dan aku rasa itu tidak akan berjalan baik.”

Ketegangan itu berujung pada keputusan Gedung Putih untuk meminta Zelensky pergi. Trump kemudian menulis di media sosial bahwa Zelensky bisa kembali jika sudah siap untuk berdamai.

Menanggapi insiden tersebut, Zelensky menegaskan bahwa dirinya tidak merasa perlu meminta maaf. Dalam wawancara dengan Fox News, ia berkata, “Saya menghormati presiden, dan saya menghormati rakyat Amerika, tetapi saya tidak yakin bahwa kita melakukan sesuatu yang buruk.”

Penulis : Wahyuddin
Komentar