Rabu, 09 April 2025 11:49

Trump Naikkan Tarif Barang China 104 Persen, Berlaku Mulai Hari Ini

ilustrasi Amerika vs China (SHUTTERSTOCK)
ilustrasi Amerika vs China (SHUTTERSTOCK)

ABATANEWS, AMERIKA — Amerika Serikat kembali menerapkan tarif yang lebih progresif terhadap barang impor dari China sebesar 104 persen. Hal itu dipicu tarif balasan yang ditetapkan China sebesar 34 persen sebelumnya.

Tarif impor 104 persen dari China mulai berlaku hari ini. Sementara, negara-negara lain yang juga dibebani tarif baru dari kebijakan Donald Trump kini berlomba-lomba untuk meminta dilakukan negosiasi, termasuk Indonesia.

Saham-saham AS turun pada hari Selasa untuk hari perdagangan keempat berturut-turut sejak pengumuman tarif Trump minggu lalu, dengan S&P 500 ditutup di bawah 5.000 untuk pertama kalinya dalam hampir satu tahun. Indeks tersebut kini 18,9 persen di bawah level tertinggi terakhirnya pada 19 Februari, mendekati penurunan 20 persen yang mendefinisikan pasar melemah.

Baca Juga : Presiden Prabowo Segera Kirim Tim Negosiasi Tawar Tarif Impor AS

Pemerintahan telah menjadwalkan pembicaraan dengan Korea Selatan dan Jepang, dua sekutu dekat dan mitra dagang utama Amerika. Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni dijadwalkan untuk berkunjung minggu depan.

“Ini adalah kesepakatan yang dibuat khusus, sangat khusus,” kata Trump pada acara di Gedung Putih, di mana ia menandatangani perintah eksekutif yang bertujuan untuk meningkatkan produksi batu bara.

“Kami telah berbicara dengan banyak, banyak negara, lebih dari 70, mereka semua ingin masuk. Masalah kami adalah, kami tidak bisa melihat sebanyak itu secepat itu.” katanya.

Baca Juga : SBY Akui Cemas dengan Perang Dagang AS-China, Serukan Kepemimpinan Global

Gedung Putih memperjelas bahwa tarif khusus negara hingga 50 persen akan tetap berlaku pada pukul 12:01 dini hari Waktu Bagian Timur (0401 GMT), sesuai rencana.

Tarif tersebut akan sangat tinggi untuk China, karena Trump telah menaikkan bea masuk atas impornya menjadi 104 persen sebagai respons terhadap tarif balasan yang diumumkan Beijing pekan lalu. China telah menolak untuk tunduk pada apa yang disebutnya pemerasan dan telah berjanji untuk berjuang sampai akhir.

Pejabat pemerintahan mengatakan mereka tidak akan memprioritaskan negosiasi dengan kekuatan ekonomi nomor 2 dunia itu.

Baca Juga : Makin Memanas, Tarif Impor Barang China ke AS Kini 145%

China bersiap untuk perang gesekan, dan para produsen memperingatkan tentang keuntungan dan bergegas merencanakan pabrik-pabrik baru di luar negeri. Mengutip meningkatnya risiko eksternal, Citi memangkas perkiraan pertumbuhan PDB China tahun 2025 menjadi 4,2 persen dari 4,7 persen.

Perusahaan-perusahaan S&P 500 telah kehilangan nilai pasar saham sebesar 5,8 triliun dolar AS sejak pengumuman tarif Trump pada Rabu pekan lalu. Kerugian dalam empat hari itu jadi yang terdalam sejak indeks S&P 500 tersebut dibuat pada tahun 1950-an, menurut data LSEG.

Penulis : Wahyuddin
Komentar