ABATANEWS – Ketua Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) atau pencari fakta Tragedi Kanjuruhan, Mahfud MD mengaku adanya bukti sepakbola Indonesia sangat kacau. Hal itu, dengan adanya saling lempar antara pihak yang terkait soal pertandingan di Liga 1.
Yang mana PSSI, PT LIB, Panpel, dan Host Broadcaster saling tuding terkait rekomendasi pertandingan saat malam hari. Hal itu diungkapkan Mahfud MD melalui akun Instagram pribadinya yang dilansir abatanews, Rabu (12/10/2022).
Pada penggalan unggahan Menkopolhukam ini, ia menuliskan terkait rekomendasi Tim Gabungan Independen Pencarian Fakta (TGIPF) Kanjuruhan belum dikeluarkan, masih akan didiskusikan hari ini.
Baca Juga : Ada Ivar, Justin Hingga Rafael, Ini Daftar Sementara Skuad Timnas Indonesia di Piala AFF
“Tapi bahwa terjadi saling menghindar dari tanggungjawab operasional lapangan antara pihak federasi, pengelola liga, panitia pelaksana, pihak keamanan, hingga penyelenggara siaran, menjadi bukti bahwa penyelengaraan Liga Sepakbola Nasional agak kacau,” jelas Mahfud MD.
“Membahayakan bagi dunia persepakbolaan Indonesia. Nyawa manusia dibuat pertaruhan karena tak ada jaminan keselamatan yang maksimum. Ini menjadi salah satu perhatian TGIPF untuk mencari akar masalahnya sebagai bahan utk menyusun rekomendasi,”
“Kita juga sdh mendiskusikan dan melakukan crosscheck temuan dgn Komnas HAM. Ada kemungkinan Komnas HAM merekomendasikan sesuatu yg khas sesuai dgn kewenangannya. Apa itu? Nanti saja, biar Komnas HAM yang mengumumkan,”
Baca Juga : Erick Thohir Perkenalkan Calon Striker Baru Timnas Indonesia
“Temuan TGIPF takkan diumumkan sebelum diserahkan kpd Presiden sebab TGIPF dibentuk dgn Kepres utk keperluan Presiden. TGIPF akan menyerahkan laporan kepada Presiden Jumat atau Senin mendatang,” demikian Mahfud MD.
Sejauh ini, induk sepak bola Indonesia atau PSSI memang enggan bertanggung jawab atas Tragedi Kanjuruhan. PSSI memilih lempar tanggung jawab kepada pihak Panpel Arema yang diataranya sudah ditetapkan sebagai tersangka.
Sementara pihak Host Broadcaster tak mau kalah dengan menyerahkan tanggung jawab kepada PT LIB. LIB dianggap keputusan jadwal Arema vs Persebaya yang sebelumnya mendapat pengunduran jam tayang dari kepolisian ditolak oleh pihak PT LIB.
Baca Juga : Dipermalukan Jepang Dihadapan Publik Sendiri, Erick Thohir Ancam Mundur dari Ketum PSSI
Sebaliknya, PT LIB menuding Host Broadcaster yang telah menolak pengunduran jadwal. Akan tetapi, Direktur Utama (Dirut) PT LIB, Akhmad Hadian Lukita telah ditetapkan sebagai tersangka terkait tragedi Kanjuruhan.