Selasa, 29 Maret 2022 20:35

TPID Makassar Fokus Kendalikan Potensi Inflasi Bahan Pokok di Ramadan

Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Makassar menggelar rapat koordinasi di Gedung Balaikota Makassar, pada Selasa (29/3/2022) membahas ketersediaan bahan pokok jelang Ramadan. (Foto: ABATANEWS/Wahyuddin)
Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Makassar menggelar rapat koordinasi di Gedung Balaikota Makassar, pada Selasa (29/3/2022) membahas ketersediaan bahan pokok jelang Ramadan. (Foto: ABATANEWS/Wahyuddin)

ABATANEWS, MAKASSAR – Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Makassar memberikan respon penuh mengantisipasi terjadinya gejolak harga sejumlah bahan pokok di pasaran menjelang bulan suci Ramadhan. Hal ini terlihat saat berlangsung Rapat koordinasi TPID Kota Makassar yang berlangsung di Gedung Balaikota Makassar, pada Selasa (29/3/2022).

“Fokus kita adalah memberikan kenyamanan kepada masyarakat dalam menjalankan ibadah di bulan puasa dengan cara menjaga kestabilan harga-harga kebutuhan pokok di pasaran. Hal ini juga menjadi instruksi Pak Wali (Walikota Makassar, Moh Ramdhan Danny Pomanto) agar seluruh stakeholder memperkuat sinergi agar tidak terjadi kelangkaan dan juga gejolak harga bahan pokok, sehingga warga kita bisa tenang menjalankan Ibadah di bulan puasa” ujar Asisten Bidang Pembangunan dan Perekonomian, Rusmayani Madjid, saat membuka Rapat koordinasi TPID Kota Makassar.

Baca Juga : Hasil Survei Saat Ramadan, Pengeluaran Terbesar Masyarakat Indonesia Dikeluarkan saat Bukber

Rusmayani yang juga merupakan Koordinator TPID Kota Makassar menjelaskan bahwa TPID memiliki tanggung jawab untuk memantau dan menyiapkan langkah-langkah strategis mengatasi terjadinya inflasi di Kota Makassar.

“Kemarin Pemkot Makassar telah menggelar Festival Rebus Makassar sebagai bagian kampanye untuk mengurangi konsumsi minyak goreng dengan cara mengkonsumsi makanan yang diolah dengan cara direbus. Selain membudayakan hidup sehat, kampanye ini juga menjadi gerakan melawan kelangkaan minyak goreng yang saat ini terjadi hampir di seluruh wilayah di Indonesia,” ujarnya.

Sementara itu, Deputi Direktur Bank Indonesia, Hasiando G. Manik mengatakan bahwa kondisi global telah ikut mempengaruhi kondisi dalam negeri, termasuk bahan pokok yang produknya bersumber dari luar negeri.

Baca Juga : Malam Lailatul Qadar: Keutamaan dan Makna Mendalam Bagi Umat Islam

“Kita berharap produk lokal seperti ikan, cabe, bawang goreng serta yang lainnya dapat kita kendalikan. Kita bersama-sama di TPID saling bersinergi, termasuk dengan aparat keamanan demi menjaga lancarnya rantai pasok dan memastikan tidak ada penimbunan yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab,” ujar Hasiando.

Kepala Perum Bulog Kantor Cabang Makassar, Harisun mengajak seluruh stakeholder untuk memasifkan pesan ke publik agar tidak melakukan panic buying mengingat stok minyak goreng sebenarnya cukup memadai.

“Salah satu penyebabnya yakni panic buying. Banyak masyarakat kita, terutama ibu-ibu rumah tangga yang melakukan belanja minyak goreng secara berlebihan melebihi kebutuhan yang sebenarnya. Makanya informasinya yang harus di perbaiki. Mari kita membeli minyak goreng sesuai kebutuhan saja,” ujarnya.

Baca Juga : Arab Saudi Mulai Bulan Ramadan pada 11 Maret 2024

Sementara itu, Kepala bagian Perekonomian Kota Makassar, Nur Kamarul Zaman menekankan pentingnya mengendalikan laju inflasi dengan strategi 4K.

“Strategi 4K adalah bagian dari pemulihan ekonomi nasional, yang mencakup keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif demi menjaga inflasi ditengah masyarakat,” ujar Nur Kamarul Zaman yang juga merupakan Sekretaris TPID kota Makassar.

Menurutnya, data Februari Tahun 2022 menunjukkan Kota Makassar mengalami Deflasi sebesar 0,06%. Sedangkan inflasi tahun kalender 2022 sebesar 0,50%, dan inflasi dari tahun ke tahun sebesar 2,10%. Andil sepuluh komoditas yang dominan
terhadap Inflasi yakni bawang merah, air kemasan, tempe, gula pasir, shampoo, emas perhiasan, sabun mandi, ikan cakalang dan ikan sisik, sabun detergen bubuk dan cair, serta udang basah. Sementara itu, sepuluh komoditas yang dominan terhadap Deflasi yakni cabai rawit, minyak goreng, telur ayam ras, kacang Panjang, cabai merah, kangkung, ikan bandang dan ikan bolu, jeruk nipis dan limun, kol putih dan kubis, serta daging ayam ras.

Baca Juga : Sudah Ada yang Puasa Sejak Kemarin, Kemenag Minta Umat Saling Menghormati

Dalam rapat tersebut, hadir sejumlah stakeholder, diantaranya Bank Indonesia, Bulog, PD Pasar, OPD terkait, distributor bahan pokok, termasuk TNI dan Polri.

Penulis : Wahyuddin
Komentar