ABATANEWS, JAKARTA — Ketua KPU RI, Hasyim Asy’ari menegaskan tak akan mengganti format debat calon presiden dan calon presiden untuk 2 debat berikutnya.
Hasyim menjawab pernyataan wartawan soal usulan Presiden Joko Widodo yang menginginkan format diubah, lantaran dianggap kurang memperlihatkan pendalaman visi-misi, melainkan serangan personal kepada capres.
“Ada rambu-rambu sehingga hidup. Saling menyerang enggak apa-apa, tapi (soal) kebijakan, policy, visinya yang diserang. Bukan untuk saling menjatuhkan dengan motif-motif personal. Saya kira enggak perlu. Enggak, enggak baik, tidak mengedukasi,” kata Jokowi, kemarin (8/1/2024).
Baca Juga : Jokowi Teken Perpres Jaminan Kesehatan Seumur Hidup Bagi Mantan Menterinya
Menanggapi hal itu, Hasyim memutuskan tak akan mengubah format. Katanya, format yang sudah ada akan tetap dijalankan pada debat berikutnya.
“Tidak (akan diubah formatnya). Cukup itu,” kata Ketua KPU RI Hasyim Asy’ari kepada wartawan pada Selasa (9/1/2024).
“Karena kalau diubah, nanti jadi pertanyaan, kenapa diubah? Karena sudah tiga kali debat, kenapa polanya diubah? Jadi, kalau sudah jadi pola, sudah pakemnya, ya kita ikuti. Kalo ada perubahan pasti akan menimbulkan pertanyaan berikutnya,” jelas dia.
Baca Juga : Berikut Agenda Presiden Jokowi Jelang Purnatugas, Akan ke IKN Besok
Hasyim juga menegaskan bahwa debat yang digelar sudah melalui berbagai pertimbangan. KPU RI juga selalu menggelar rapat koordinasi secara berkala dengan perwakilan tim masing-masing capres-cawapres.
“Model atau bentuk debatnya sudah disepakati. Ada 6 segmen. Segmen pertama visi-misi/program, segmen 2 dan 3 pertanyaan yang telah disiapkan panelis dan kemudian masing-masing calon menjawab, segmen 4 dan 5 adalah pertanyaan masing-masing calon kepada calon yang lain dan dijawab oleh calon, segmen ke-6 penutup,” terangnya.