ABATANEWS.COM – PT GA Tiga Belas alias perusahaan yang menaungi Toko Buku Gunung Agung mengumumkan akan menutup seluruh outlet mereka pada akhir tahun 2023. Penutupan dilakukan karena perusahaan tidak bisa bertahan dengan tambahan kerugian operasional setiap bulannya yang semakin besar.
Disebutkan bahwa penutupan outlet Toko Buku Gunung Agung sudah dilakukan bertahap sejak awal pandemi COVID-19 atau tahun 2020.
“PT GA Tiga Belas atau Toko Buku Gunung Agung sejak era pandemi COVID-19, pada tahun 2020, memang telah melakukan langkah efisiensi dengan menutup beberapa toko/outlet yang tersebar di beberapa kota seperti Surabaya, Semarang, Gresik, Magelang, Bogor, Bekasi dan Jakarta,” bunyi keterangan resmi Direksi PT GA Tiga Belas.
Baca Juga : Viral Kotak Donasi Baju Malah Dipenuhi Tumpukan Sampah, Netizen: Darurat Membaca
Penutupan tidak hanya dilakukan akibat dampak pandemi COVID-19, perusahaan juga sudah melakukan efisiensi dan efektivitas usaha sejak tahun 2013 demi mempertahankan kelangsungan usaha. Namun, kerugian usaha semakin meningkat, yang tidak diiringi dengan pencapaian penjualan setiap tahunnya.
Hal itu membuat pihak perusahaan harus mengambil keputusan berat untuk menutup semua toko/outlet pada akhir tahun ini.
“Karena pada akhir tahun 2023 ini kami berencana menutup toko/outlet milik kami yang masih tersisa. Keputusan ini harus kami ambil karena kami tidak dapat bertahan dengan tambahan kerugian operasional per bulannya yang semakin besar,” pungkas Direksi PT GA Tigabelas.
Baca Juga : Viral Rumah di Jogja Dijual Rp25 Juta, Dianggap Seram hingga Disorot Joko Anwar
Sementara itu, Toko buku Gunung Agung sudah berdiri selama 70 tahun tepatnya sejak tahun 1953. Sontak, kabar toko buku Gunung Agung akan ditutup akhir tahun ini membuat netizen di Twitter khususnya para pecinta buku bersedih.
Tak sedikit netizen yang bernostalgia dan membagikan kenangan mereka saat pergi ke Toko Buku Gunung Agung. Disisi lain, beberapa netizen juga memiliki kekhawatiran yang sama pada Gramedia terkait adanya kabar penutupan Toko Buku Gunung Agung.
“Sedih juga, punya kenangan tersendiri waktu kecil kalo ngomongin toko buku gunung agung,” tulis akun @nof***.
Baca Juga : Viral Bayi Tertahan di Bidan Karena Orangtua Belum Mampu Lunasi Biaya Persalinan Rp2,5 Juta
“Sedih baca berita ini. Dahulu jaman masih sekolah dan kuliah, Gunung Agung merupakan toko buku alternatif selain Gramedia. Terutama buku ttg agama. Apalagi kenangan dulu bersama alm bapak. Beliaulah yg dulu mengenalkan saya dgn toko buku ini,” tulis akun @ozz***.
“Toko buku paling bersejarah, 35 tahun yang lalu saya selalu di ajak orang tua untuk berkunjung ke toko buku ini. Semoga Tuhan menyertai selalu pemilik toko buku gunung agung,” tulis akun @dau***.
“Gramed sama togamas plis ga usah ikutan,” tulis akun @dis***.
Baca Juga : Pria Ini Janji Ngesot ke Madura Jika Timnas Indonesia Menang, Kini Ditagih Netizen
“Bisa jadi krn bnyk yg beralih ke online, aku personally suka beli di online karena suka dapet potongan, offline cuci mata aja.. Menurutku sekelas gramed ga bakal tutup, mgkn ngurangin outlet offline,” tulis akun @tsu***.
“Emang kebutuhan buku sekarang menurun drastis. Informasi banyak sekali di inet secara gratis. Gramedia kalau gak memperkuat penjualan non buku juga bakal abis,” tulis akun @nen***.