ABATANEWS.COM – Timnas Indonesia U-23 dipastikan tersingkir dari SEA Games 2025 Cabang olahraga (Cabor) sepakbola. Garuda Muda gagal melaju ke semifinal meski berhasil mengalahkan Myanmar dengan skor 3-1 di Stadion 700th Anniversary, Chiang Mai, Thailand, Jumat (12/12) malam.
Hasil ini hanya membawa Indonesia U-23 finis di posisi kedua runner up terbaik di atas Malaysia. Dengan begitu, negara yang lolos yakni Thailand, Vietnam, Malaysia, dan Filipina.
Kegagalan ini membuat publik menyoroti PSSI yang sebelumnya cukup gembar-gembor yakin dan menyebut target Timnas Indonesia U-22 adalah meraih emas. Salah satu pihak federasi yang cukup kencang menyuarakan target emas adalah Zainudin Amali selaku Waketum PSSI.
Baca Juga : Timnas Indonesia Buka Peluang Lolos Semifinal SEA Games, Skenario Ini Harus Berjalan
Padahal, Kemenpora sebelumnya mengatakan bahwa target sepak bola adalah perak. Sehingga target PSSI disebut melampaui apa yang ditetapkan pemerintah. Kini setelah Timnas Indonesia U-22 gagal total, Amali meluruskan pernyataannya. Ia menyatakan sejak awal tak ada perbedaan target antara PSSI dan Kemenpora.
Wakil Ketua Umum PSSI, Zainudin Amali lantas buka suara mengenai kegagalan total Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025. Ia memberikan klarifikasi soal target, yang disebut berbeda antara federasi dan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI.
“Sebenarnya tidak ada perbedaan target antara Pemerintah dan PSSI. Kalau Pemerintah itu kan ada tim review yang menghasilkan hitungan targetnya,” ujar Amali dalam keterangan resminya, Jumat (12/12) malam.
Baca Juga : Takluk dari Filipina, Indra Sjafri Salahkan Pemain
“Sedangkan PSSI dan saya juga menyampaikan targetnya emas karena untuk memotivasi pemain juga. Intinya, baik Pemerintah maupun PSSI ingin yang terbaik,” tambahnya.
Lebih lanjut Zainudin Amali mengatakan bahwa kegagalan ini harus diterima dan akan segera ditindaklanjuti dengan evaluasi menyeluruh oleh Komite Eksekutif (Exco) PSSI.
Ia turut menyoroti faktor persiapan tim yang dinilai kurang optimal dibandingkan dengan tim peraih emas SEA Games 2023.
Baca Juga : Nova Arianto Ditunjuk Jadi Pelatih Timnas Indonesia U-20
“Kita harus menerima kenyataan ini. Pastinya akan ada evaluasi. Karena memang pasti di setiap selesai sebuah event akan ada evaluasi yang bakal dilakukan oleh Exco. Saya pun belum bisa bicara banyak apakah akan ada pergantian pelatih atau tidak, karena harus dirapatkan melalui rapat Exco,” kata Amali.
Mantan Menpora RI itu menambahkan, perbedaan waktu persiapan menjadi catatan penting yang akan dievaluasi oleh federasi. Sebab hal itu juga memengaruhi chemistry dan kekompakan tim.
“Ada satu catatan juga, pemain saat ini kan bagus-bagus, tapi jika dibandingkan dengan tim yang sebelumnya meraih medali emas, adalah soal waktu persiapan. Kalau yang waktu 2023, itu kan persiapannya sekitar dua tahun hingga ke luar negeri,” ucapnya.
Baca Juga : Negosiasi Berbuah Hasil, Timnas U-23 Bawa Marselino dan Ivar di SEA Games 2025
“Jadi chemistry-nya lebih terbangun. Berbeda dengan saat ini. Tapi ini membuat kami dari federasi akan melihat lagi apa yang harus diperbaiki dari sisi pembinaan,” pungkas Amali.