ABATANEWS. JAKARTA — Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menanggapi tiga kepala daerah yakni Bupati Aceh Tengah Haili Yoga, Bupati Aceh Selatan Mirwan MS, dan Bupati Pidie Jaya Sibral Malasyi.
“Mengenai tiga kepala daerah yang menyatakan menyerah, bukan menyerah total. Mereka tetap bekerja, semampu mereka,” kata Tito dikutip dari akun Youtube Sekretariat Presiden, Rabu, 3 Desember 2025.
Tito menjelaskan bahwa adanya permintaan bantuan dari kepala daerah muncul karena keterbatasan kemampuan daerah dalam mengatasi kendala yang sangat besar. Terutama terkait logistik dan infrastruktur.
Ia mencontohkan kondisi di wilayah Aceh Tengah yang terkunci. “Contoh misalnya Aceh Tengah. Terkunci. Jalan semua terkunci karena longsor. Ada jembatan putus,” jelas Tito.
Kerusakan infrastruktur ini membuat akses terputus. Meskipun demikian, para kepala daerah tetap berupaya optimal.
“Mereka tetap bekerja. Cuma dengan kemampuan yang ada. Tapi ada hal yang mereka tidak mampu,” ujar Tito.
Hal-hal yang tidak mampu diatasi secara mandiri oleh daerah, lanjut Tito, meliputi kebutuhan mendesak akan tambahan logistik seperti makanan dan Bahan Bakar Minyak (BBM), yang memerlukan dropping bantuan dari udara. Selain itu, mereka juga membutuhkan alat berat untuk membuka akses jalan yang terputus akibat longsor.
“Harus ada tambahan makanan, BBM, dropping dari udara. Dan kemudian kedua adalah jalan-jalan yang putus tadi kan. Perlu alat berat. Nah, di situ yang mereka minta itu,” ungkap Tito.
Mantan Kapolri itu menekankan bahwa permintaan bantuan tersebut seharusnya dilihat sebagai upaya untuk mengatasi keterbatasan, bukan sebagai sinyal keputusasaan atau menyerah. Pemerintah pusat, kata Tito, tidak akan tinggal diam.
“Mau nyerah, mau enggak, kita menilai sendiri. Kita akan dukung. Dari hari pertama, sepenuhnya,” pungkas Tito.