Senin, 08 Agustus 2022 17:15

Tesla Sudah Beli Nikel Morowali, Ini Kata Luhut

Menko Marvel Luhut Binsar Pandjaitan bersama timnya menyambangi Founder Tesla, Elon Musk dk kantor Pusat Tesla di Tesla Giga Texas, Amerika Serikat (AS). (Foto: Instagram @anindyabakrie)
Menko Marvel Luhut Binsar Pandjaitan bersama timnya menyambangi Founder Tesla, Elon Musk dk kantor Pusat Tesla di Tesla Giga Texas, Amerika Serikat (AS). (Foto: Instagram @anindyabakrie)

ABATANEWS, JAKARTA – Produsen mobil listrik asal Amerika Serikat, Tesla telah menandatangani kontrak senilai sekitar USD5 miliar untuk membeli bahan baterai dari perusahaan pengolahan nikel di Indonesia.

Seperti diketahui, Pemerintah Indonesia tengah bernegosiasi dengan Tesla agar berinvestasi dan mendirikan pabrik baterai di Indonesia, terlebih Indonesia memiliki cadangan nikel terbesar saat ini.

“Kami masih terus bernegosiasi dengan Tesla, tetapi mereka sudah mulai membeli dua produk unggulan dari Indonesia,” kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan, seperti dikutip dari Reuters pada Senin (8/8/2022).

Baca Juga : Pemerintah Canangkan Skema BBM Subsidi Berbasis AI

Dia mengatakan Tesla menandatangani kontrak lima tahun dengan perusahaan pengolahan nikel yang beroperasi di Morowali di pulau Sulawesi. Bahan nikel akan digunakan dalam baterai lithium Tesla.

Indonesia tertarik untuk mengembangkan industri kendaraan listrik dan baterai di dalam negeri dan telah menghentikan ekspor bijih nikel untuk memastikan pasokan bagi investor. Langkah itu berhasil menarik investasi dari raksasa baja China dan perusahaan Korea Selatan seperti LG dan Hyundai.

Namun demikian, sebagian besar investasi nikel selama ini ditujukan untuk produksi logam mentah seperti nikel pig iron dan feronikel.

Baca Juga : Luhut Tolak Jadi Menteri di Kabinet Prabowo, Siap Jadi Penasehat

Pemerintah berencana untuk mengenakan pajak ekspor pada logam-logam ini untuk meningkatkan pendapatan sambil mendorong lebih banyak produksi dalam negeri dari produk-produk bernilai lebih tinggi, seorang pejabat senior mengatakan kepada Reuters pekan lalu.

Penulis : Wahyuddin
Komentar