ABATANEWS, LUTRA – Pemerintah Kabupaten Luwu Utara menargetkan meraih predikat Nindya pada penilaian Kabupaten/ Kota Layak Anak (KLA) tahun ini.
Plt. Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3AP2KB), Andi Zulkarnain mengatakan, pihaknya terus berbenah dalam pemenuhan hak anak di Kabupaten Luwu Utara.
Hal itu tergambar melalui pertemuan Monitoring Gugus Tugas Kabupaten Layak Anak Kabupaten Luwu Utara yang kembali diselenggarakan di Hotel Bukit Indah Masamba, Selasa 31 Januari 2023 lalu.
Baca Juga : Bupati Luwu Utara Serahkan Bantuan Rp75 Juta ke BUMDes Lino
“Kita laksanakan monitoring tim gugus tugas KLA bekerjasama dengan beberapa NGO. Tujuannya mereview ulang hasil pengumpulan data di setiap perangkat daerah terkait,” terang Zulkarnain usai membuka kegiatan.
Ia menuturkan, pada dasarnya Kabupaten Luwu Utara sudah memenuhi semua indikator penilaian untuk kagetori Nindya, hanya saja terdapat sisa dokumentasi yang tidak terinput.
“Untuk itu kita kumpulkan kembali masalah-masalah dan pointer yang tidak sempat terisi tahun kemarin sehingga untuk menyonsong KLA 2023 dengan target nindya sudah bisa kita dapat,” ucapnya.
Baca Juga : TP PKK Lutra Gelar Peringatan HGK Ke-57, Bupati Indah: Momen Berbagi Kisah, Inspiratif dan Motivasi
Tidak sampai disitu, Andi Zulkarnain menambahkan untuk memenuhi hak anak, pihaknya menindaklanjuti program kerja dengan dukungan regulasi.
“Karena selama ini dukungan regulasi yang tidak didapatkan pada poin-poin tertentu. Makanya tahun ini akan kita perbaiki, terlebih hal ini sudah kita laporkan ke ibu bupati,” tuturnya.
Diketahui untuk memenuhi hak anak pihaknya berupaya memenuhi enam klaster tumbuh kembang anak. Yaitu klaster kelembagaan, klaster hak sipil dan kebebasan, klaster lingkungan keluarga dan pengasuhan alternatif, klaster kesehatan dasar dan kesejahteraan, klaster pendidikan pemanfaatan waktu luang dan kegiatan budaya, serta klaster perlindungan khusus.
Baca Juga : Perigati Hari Pahlawan, Bupati Indah Silaturahmi Dengan LVRI Kabupaten Luwu Utara
“Masing-masing klaster sudah ada penanggungjawabnya, jadi tinggal kita maksimalkan, sehingga apa yang kita harapkan bisa tercapai,” jelasnya.
Terlebih, lanjut Andi Zul, sudah menjadi kewajiban bersama untuk menjadikan 97.110 jiwa atau 30 persen anak dari jumlah penduduk di Luwu Utara yang berkualitas sebagai modal dasar pembangunan daerah.
“Untuk itu seluruh pemangku kepentingan saya harap bahu membahu mewujudkan Luwu Utara menjadi Kabupaten Layak Anak mengemban tugas dan tanggungjawab kita masing-masing sebagai anggota Gugus Tugas KLA,” harapnya.