ABATANEWS, SAMPIT – Beredar video viral yang menunjukkan Wakil Bupati Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah, Irawati dibentak oleh pemilik toko penjual minuman keras (miras).
Video tersebar luas di berbagai platform media sosial. Video berdurasi 6 menit itu awalnya menunjukkan Irawati yang menanyakan izin penjual miras. Beberapa kali ditanya, tampak si penjual tak begitu menghiraukan.
Baca Juga : Gelar Razia Miras, Polisi di Makassar Sita Ratusan Liter Miras Jenis Ballo
Alih-alih memberi jawaban, si penjual yang merasa risih terus ditanya soal izin itu memilih menutup tokonya.
Baca Juga : Holywings Promosikan Miras Pakai Nama Muhammad
Akan tetapi upaya penutupan itu dihadang oleh petugas yang ikut mendampingi Wabub. “Ini tidak ada izinnya. Warga Kotim lihat ini,” ujar Wabup.
Baca Juga : Gelar Razia Miras, Polisi di Makassar Sita Ratusan Liter Miras Jenis Ballo
Baca Juga : Anggota DPRD Makassar Nasir Sosialisasi Anti Miras Jelang Nataru
Terhadap pernyataan itu, langsung terjadi adu mulut. Bahkan Irawati dikatakan arogan oleh penjual miras.
Baca Juga : Anggota DPRD Makassar Nasir Sosialisasi Anti Miras Jelang Nataru
“Ibu jangan arogan,” ujar penjual miras itu.
Baca Juga : Gelar Razia Miras, Polisi di Makassar Sita Ratusan Liter Miras Jenis Ballo
Baca Juga : Anggota DPRD Makassar Nasir Sosialisasi Anti Miras Jelang Nataru
Baca Juga : Anggota DPRD Makassar Nasir Sosialisasi Anti Miras Jelang Nataru
“Saya tidak arogan pak. Saya hanya mau tanyakan ada izin nggak jual miras ini. Ini tanah daerah,” sahut Wabup.
Baca Juga : Gelar Razia Miras, Polisi di Makassar Sita Ratusan Liter Miras Jenis Ballo
Baca Juga : Anggota DPRD Makassar Nasir Sosialisasi Anti Miras Jelang Nataru
“Ini yang melaporkan saya ke Polda,” tambah Irawati lagi keras.
Baca Juga : Gelar Razia Miras, Polisi di Makassar Sita Ratusan Liter Miras Jenis Ballo
Baca Juga : Anggota DPRD Makassar Nasir Sosialisasi Anti Miras Jelang Nataru
Dalam video itu, adu mulut terus dilakukan antara Wabup dengan penjual itu yang dibatasi oleh loket. Hingga berita ini diterbitkan, belum diketahui pasti akhir dari perdebatan tersebut. (*)