ABTANEWS, MAKASSAR – Tahun baru Islam 1444 Hijriyah kali ini jatuh pada hari Sabtu, 30 Juli 2022. Berbeda dengan merayakan tahun baru masehi, umat muslim mempunyai cara sendiri dalam memaknai Tahun Baru Islam.
Ketua Indonesian Islamic Youth Economic Forum (ISYEF) Sulsel, dr Fadli Ananda SpOG MKes, mengajak umat muslim untuk introspeksi diri. Mengingat kembali apa yang telah dilakukan pada tahun sebelumnya, dan memohon ampun.
“Hendaknya kita bertafakur dan tadzakkur.
Baca Juga : 5 Amalan Baik yang Perlu Dilakukan pada Tahun Baru Islam 1 Muharram
Mengingat kembali yang telah diperbuat di tahun sebelumnya. Setelah itu lalu dia teringat (tadzakkur) akan dosa-dosanya, hingga hatinya menyesal dan beristighfar memohon ampun kepada Rabbnya,” ujarnya.
Sekretaris MUI Bidang Pemberdayaan Umat ini, mengatakan, melalui peringatan Tahun Baru Islam ini, diharapkan bisa melahirkan kesadaran untuk senantiasa menuju kebaikan, serta semakin bermanfaat untuk sesama manusia.
Muharram ini juga disebut Bulan Mulia, sehingga harus dijadikan bulan mendulang pahala.
Baca Juga : Lima Keutamaan Puasa Muharram Sambut Tahun Baru Islam 1446 Hijriah
“Pada intinya, momentum Tahun Baru Islam ini membuat kita menjadi muslim yang baik. Kita memperbaiki dan memohon ampun atas kesalahan yang kita lakukan,” imbuhnya.
Sekedar informasi, sejarah penetapan awal tahun baru Islam atau awal penanggalan hijriyah adalah merujuk pada peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Kota Makkah ke Madinah.
Peristiwa itu merupakan salah satu momen penting dalam sejarah Islam yang terjadi pada tahun 622 Masehi. Dan, hari itu ditetapkan sebagai hari pertama dalam penanggalan hijriyah atau kalender Islam yakni 1 Muharam 1 Hijriyah.