ABATANEWS, MAKASSAR – Anggota DPRD Sulsel asal Sidrap, Syaharuddin Alrif menyayangkan kasus pemukulan terhadap guru yang terjadi di Sidrap dan Jeneponto belakangan ini.
Ia menyatakan, tak sepantasnya masyarakat Bugis-Makassar yang menjunjung nilai sipakatau, sipakalebbi, dan sipakainge, melakukan aksi tidak terpuji seperti ini.
“Kita berharap tidak ada lagi kejadian begini di Sulsel. Sekarang kita harus evaluasi dan menghindari kejadian yang seperti ini lagi,” kata politikus NasDem itu, pada Selasa (1/2/2022).
Baca Juga : Sah! Berikut Pimpinan DPRD Sulsel Periode 2024-2029
Pentolan Muhammadiyah itu juga mengapresiasi pihak kepolisian yang terbilang cepat dalam menindak para pelaku yang melakukan tindakan premanisme di dalam lingkungan pendidikan itu.
Ia pun mengingatkan agar semua pihak mesti sadar dan introspeksi diri. Mulai dari orang tua siswa yang tidak melakukan tindakan semena-mena, begitu pun dengan pihak guru yang melakukan tindakan yang bisa memicu kemarahan orang tua siswa.
“Jadi semua pihak harus sadar, dan masing-masing introspeksi diri,” ujarnya.
Baca Juga : Pimpin Rapat Perdana Fraksi Gerindra di DPRD Sulsel, Fadel Ingatkan Pentingnya Tanggung Jawab Legislator
Kekerasan dalam dunia pendidikan kembali terjadi sepekan terakhir. Hal itu dialami salah satu guru SMKN 5 Sidrap, Sudarta. Ia dianiaya oleh orang tua siswa bernama Johan Medi (40).
Hal serupa terjadi di Kabupaten Jeneponto. Seorang guru SMP 3 Binamu, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan dianiaya keluarga siswa.