ABATANEWS, JAKARTA — Litbang Kompas telah merilis hasil survei terkait calon potensial untuk Pemilihan Gubernur Jawa Tengah (Pilgub Jateng) 2024. Dalam survei yang diumumkan pada Kamis (18/7/2024), Kaesang Pangarep, putra Presiden Joko Widodo, mencatatkan elektabilitas tertinggi dengan 7 persen, mengungguli Kapolda Jawa Tengah Ahmad Luthfi yang berada di posisi kedua dengan 6,8 persen.
Menurut Litbang Kompas, masuknya Kaesang dalam bursa Pilgub Jateng memiliki potensi untuk mengubah dinamika politik di provinsi tersebut. Saat ini, Ahmad Luthfi dirumorkan akan berduet dengan Taj Yasin, namun belum ada pengumuman resmi terkait pasangan tersebut.
“Baik Ahmad Luthfi maupun Kaesang adalah sosok yang dekat dengan Presiden Jokowi. Hal ini mengindikasikan kemungkinan adanya perhatian khusus dari Presiden terhadap Pilgub Jateng,” kata perwakilan Litbang Kompas.
Baca Juga : Pilgub Sulsel, Kaesang dan Fatmawati Naik Kuda Temui Masyarakat Adat di Sidrap
Selain Kaesang dan Ahmad Luthfi, beberapa nama lain yang disebut-sebut sebagai calon potensial antara lain Taj Yasin Maimoen, Raffi Ahmad, Dico Ganinduto, Bibit Waluyo, Hendrar Prihadi, Bambang Pacul, dan Sudirman Said. Namun, elektabilitas mereka masing-masing masih berada di bawah 5 persen.
Yang menarik, 64 persen responden survei mengaku belum menentukan pilihan mereka. Litbang Kompas mencatat bahwa proses politik menjelang dan selama Pemilu 2024 akan sangat mempengaruhi preferensi pemilih di Jateng, termasuk simpatisan PDIP yang tampak terbagi antara dukungan kepada Jokowi dan PDIP.
Litbang Kompas juga memprediksi bahwa Pilgub Jateng bisa menjadi perpanjangan dari dinamika Pemilu Presiden, di mana kubu Jokowi dan PDIP berpotensi berhadapan kembali. Pasangan Ahmad Luthfi-Taj Yasin, yang disebut-sebut didukung oleh Jokowi, kemungkinan besar akan menghadapi pasangan dari PDIP dan koalisi politik lainnya.
Baca Juga : Kaesang Pangarep Berikan Klarifikasi di KPK Terkait Isu Gratifikasi Jet Pribadi
“Di Jateng, penantang kuat bisa muncul dari PKB dan partai berbasis massa Islam lainnya seperti PPP dan PKS yang memiliki basis kewilayahan yang kuat. Jika kekuatan ini bersatu dan bergabung dengan Gerindra, mereka akan menjadi poros politik yang signifikan dan berpotensi membahayakan dominasi PDIP,” tambah perwakilan Litbang Kompas.
Survei Litbang Kompas ini dilakukan melalui wawancara tatap muka pada 20-25 Juni 2024 dengan 500 responden yang dipilih secara acak dari 35 kota/kabupaten di Jawa Tengah. Dengan tingkat kepercayaan 95 persen, survei ini memiliki margin of error 4,4 persen. Survei ini sepenuhnya dibiayai oleh harian Kompas.