Kamis, 21 November 2024 20:28

Survei Indikator Politik: Mulia Unggul Jauh dari INIMI dan Sehati, AMAN Selamat Tinggal

Survei Indikator Politik: Mulia Unggul Jauh dari INIMI dan Sehati, AMAN Selamat Tinggal

ABATANEWS, MAKASSAR – Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Makassar 2024 semakin menarik perhatian, terutama dengan dinamika elektabilitas para pasangan calon (Paslon) yang tergambar dalam survei terbaru Lembaga Indikator Politik Indonesia.

Survei yang dilakukan pada 11–17 November 2024 ini mengungkapkan posisi terkini para Paslon dalam perebutan kursi Wali Kota Makassar.

Menggunakan metode multistage random sampling dengan 800 responden dari 15 kecamatan di Makassar, survei ini memiliki margin of error sebesar +/- 3,5% dan tingkat kepercayaan 95%. Responden diwawancarai secara langsung, dan hasil wawancara diperkuat dengan quality control melalui spot-check pada 20% sampel.

Baca Juga : Elektabilitas Meroket, Akademisi Sebut Andi Seto Bisa Salip Mulia

Hasil survei menunjukkan pasangan Munafri Arifuddin–Aliyah Mustika Ilham (MULIA) masih menjadi pilihan utama masyarakat Makassar dengan persentase 41,9%, baik dalam simulasi top of mind maupun simulasi menggunakan kertas suara.

Pasangan ini unggul jauh dari pesaing terdekat mereka, yaitu Indira Jusuf Ismail–Ilham Ari Fauzi (INIMI) dengan 25,1%, serta Andi Seto Asapa–Rezki Mulfiati Lutfi (Sehati) di angka 21,1%. Sementara itu, pasangan Amri Arsyid–Rahman Bando (AMAN) mencatat angka elektabilitas 2,1%, dengan 9,7% responden menyatakan belum menentukan pilihan.

Menurut Founder dan Peneliti Utama Indikator, Prof. Burhanuddin Muhtadi, hasil ini menunjukkan konsistensi tren positif bagi pasangan MULIA dibandingkan survei awal Oktober.

Baca Juga : LSI Denny JA: Tren Elektabilitas Sehati Meroket, Mulia Perlahan Tergusur

“Meski kenaikan ini masih berada dalam margin of error, namun ada sinyalemen peningkatan yang signifikan terhadap pasangan Munafri dan Aliyah,” ujar Burhanuddin.

Selain itu, survei ini juga menyoroti pentingnya pendekatan simulasi melalui kertas suara yang disesuaikan dengan spesimen Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD). Hal ini dinilai lebih akurat dalam menggambarkan preferensi pemilih menjelang hari pencoblosan.

Dengan masih adanya hampir 10% pemilih yang belum menentukan pilihan, ruang kompetisi di Pilwalkot Makassar 2024 masih terbuka lebar. Kampanye efektif, program inovatif, serta kemampuan membaca kebutuhan warga akan menjadi penentu kemenangan dalam kontestasi politik di Kota Daeng ini.

Baca Juga : Community Gathering Jadi Wadah Aspirasi Generasi Muda Bersama Indira Yusuf Ismail

 

Penulis : Wahyuddin
Komentar