Selasa, 02 November 2021 21:12

Subsidi Gaji Rp1 Juta dari Pemerintah Cair Pertengahan November

Ilustrasi uang
Ilustrasi uang

ABATANEWS — Pemerintah memperluas BLT subsidi gaji atau Bantuan Subsidi Upah (BSU) Rp1 juta. Adapun, sebanyak 1,6 juta pekerja yang akan mendapatakn subsidi gaji.

Seketariat Jendral Anwar Sanusi Kementerian Ketenagakerjaan mengatakan bantuan Pemerintah berupa subsidi Gaji/Upah bagi Pekerja/Buruh bertujuan untuk melindungi, mempertahankan dan meningkatkan kemampuan ekonomi pekerja/buruh dalam penanganan dampak Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Adapun, pertengahan November akan cair

“Penyaluran bantuan subsidi tahun ini diberikan kepada pekerja/buruh sebesar Rp 500.000,-/bulan selama dua bulan, yang akan diberikan sekaligus sebesar Rp 1.000.000, dan semoga pertengan November kita sudah cairkan,” kata Anwar dilansir IDX Channel, Selasa (2/11/2021).

Baca Juga : Bantuan Pangan Beras 10 Kg Diduga Diselewengkan di Balang Baru Makassar

Kata dia, ada perubahan aturan dan regulasi yang perlu dilakukan. Sehingga, pencairan subsidi gaji ini tidak bisa dilakukan pada awal November melainkan pertengahan November.”Kita saat ini sedang menyesuaikan perubahan regulasi yang saat ini kita segera selesaikan,” katanya

Saat ini, syarat untuk mendapatkan subsidi gaji ini adalah Warga Negara Indonesia yang dibuktikan dengan kepemilikan NIK, peserta aktif program jaminan sosial ketenagakerjaan BPJS Ketenagakerjaan s/d Juni 2021, mempunyai Gaji/Upah paling banyak sebesar Rp 3,5 juta. Pekerja/Buruh bekerja di wilayah dengan upah minimum provinsi atau kabupaten/kota lebih besar dari Rp 3.500.000 (tiga juta lima ratus ribu rupiah) maka persyaratan Gaji/Upah tersebut menjadi paling banyak sebesar upah minimum kabupaten/kota dibulatkan ke atas hingga ratus ribuan penuh. Sebagai contoh: Upah minimum Kabupaten Karawang sebesar Rp 4.798.312 dibulatkan menjadi Rp 4.800.000.

Bekerja di wilayah PPKM Level 3 dan Level 4 yang ditetapkan pemerintah, diiutamakan yang bekerja pada sektor industri barang konsumsi, transportasi, aneka industri, properti dan real estate, perdagangan & jasa kecuali Pendidikan dan Kesehatan (sesuai klasifikasi data sektoral BPJSTK).

Komentar