ABATANEWS, MAKASSAR — Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan mengambil langkah tangkis demi menjaga stabilitas perekonomian di Sulawesi Selatan akibat kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi.
Plt Kepala Biro Ekonomi Sulsel Andi Darmawan Bintang mengatakan, Pemprov Sulsel akan menggunakan anggaran biaya tak terduga (BTT) Pemprov Sulsel. Nilainya mencapai Rp20 miliar.
Darmawan juga menjelaskan, BTT itu digunakan berdasarkan edaran dari Kemendagri. Penggunaan BTT demi menjaga inflasi yang berpotensi naik hingga 7 persen.
Baca Juga : Pemprov Sulsel Raih Zona Hijau dan Opini Kualitas Tertinggi atas Kepatuhan Pelayanan Publik
“Anggarannya relatif, bisa sampai Rp5 M, Rp10 M hingga Rp20 miliar,” katanya, pada Selasa (6/9/2022).
Alokasi BTT akan diserap dengan rencana penyelenggaraan operasi pasar, menjaga penyediaan stok pangan dan lainnya.
“Jadi kita beli barang, produk yang ada di masyarakat sehingga dijadikan stok untuk dibagikan dan dimanfaatkan,” ucap Kepala Balitbangda itu.
Baca Juga : Pastikan Layanan Sesuai Aturan, Komisi IX DPR RI Tinjau RS Kemenkes Makassar
Nantinya, lewat operasi pasar itu, pihaknya hanya membeli barang dan distribusi ke tempat yang kekurangan. Selanjutnya juga bisa dilakukan bazar sehingga masyarakat terbantu dalam kebutuhan pokok. Upaya ini demi menjaga daya beli masyarakat tetap stabil di tengah kenaikan harga-harga.
Apalagi, lanjut dia, pusat menginginkan inflasi masing-masing provinsi di bawah 5 persen. Sementara inflasi Sulsel sudah 5,03 persen (Agustus). Olehnya, timnya bakal melihat perkembangannya.
“Kemungkinan naik, tetapi kita pantau dalam beberapa pekan ke depan jika memang melampaui dan mengkhawatirkan maka kita akan lakukan intervensi pasar,” terangnya.