ABATANEWS, JAKARTA — Menteri Keuangan, Sri Mulyani menyebut ada dua sosok yang paling dibenci sekaligus dirindukan oleh orang Indonesia. Kedua sosok itu ialah para pegawai pajak dan pegawai bea cukai.
Hal itu disampaikan oleh Sri saat berpidato dalam acara Wisuda Politeknik Keuangan Negara Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (PKN STAN) 2023 di Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Kamis (5/10/2023).
Seperti diketahui, kedua instansi itu berada di bawah naungan Kementerian Keuangan, yakni Direktorat Jenderal Pajak (Ditjen Pajak) dan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC).
Baca Juga : Sri Mulyani Diminta Prabowo Kembali Jadi Menteri Keuangan
“Yang tadi lulusan terbaik (PKN STAN 2023) adalah dua pajak dan satu bea cukai. Dua makhluk yang paling dibenci dan dirindukan oleh orang Indonesia,” ujarnya.
Sri Mulyani menilai stigma tersebut tak lepas dari konsekuensi keuangan negara sebagai instrumen politik. Sehingga, kerap dijadikan sebagai sasaran objek kepentingan politik.
“Jadi, jangan kaget kalau keuangan negara akan selalu menjadi isu politik,” tegasnya.
Baca Juga : Transformasi Generasi Muda, Kanwil DJP Sulseltbartra Edukasi Mahasiswa IAIN Bone Tentang Keuangan Negara
Adapun, stigma negatif yang kerap menyasar jajarannya di Pegawai Ditjen Pajak Kemenkeu. Misalnya dianggap sebagai pemungut uang untuk alasan pajak yang dianggap merugikan masyarakat.
“Oh kalian tukang pajak ya, tukang pajak nyekekin kita semua,” bebernya.
Merespons persoalan tersebut, Sri Mulyani meminta alumni PKN STAN dan anak buahnya untuk lebih melek politik. Sehingga, dapat menjelaskan berbagai tuduhan yang muncul atau tidak lari dari persoalan.
Baca Juga : Siap-siap, Rekening Dengan Saldo di Atas Rp 1 Miliar Bakal Dipantau Ditjen Pajak
“Kalian harus paham politik pada level mikro hingga global, karena keuangan negara adalah instrumen politik. Jangan bilang kalau pas lagi dikritik nutupin identitas diri kalian, kalau lagi pas enak ikut,” pungkasnya.