Rabu, 16 Oktober 2024 08:10

Sri Mulyani Diminta Prabowo Kembali Jadi Menteri Keuangan

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani. (Foto: Kemenkeu)
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani. (Foto: Kemenkeu)

ABATANEWS, JAKARTASri Mulyani kembali diminta menjadi menteri keuangan oleh Presiden terpikih Prabowo Subianto. Kabar mengenai penunjukan Sri Mulyani sebagai Menkeu sudah beredar sejak beberapa waktu lalu, dengan kinerjanya selama masa jabatan di era Presiden Jokowi dinilai memuaskan.

“Pada saat untuk pembentukan kabinet, beliau meminta saya untuk menjadi Menteri Keuangan kembali,” kata Sri Mulyani Selasa (15/10/2024).

Kepastian Sri Mulyani krnbali jadi Menkeu, juga setelah hadir memenuhi panggilan Prabowo di kediamannya di Jalan Kertanegara, Jakarta, pada Senin (14/10/2024).

Baca Juga : Temui Sekjen PBB, Prabowo Tegaskan Komitmen Indonesia pada Energi Terbarukan

Sebelum penunjukan tersebut, Sri Mulyani menjelaskan bahwa ia dan Prabowo telah beberapa kali bertemu untuk membahas Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) serta program prioritas presiden dan wakil presiden terpilih.

Menurutnya, program-program yang diusulkan Prabowo untuk APBN 2025 sejalan dengan pandangannya, khususnya terkait peningkatan penerimaan negara melalui pajak, bea cukai, serta penerimaan negara bukan pajak (PNBP), dan pengelolaan belanja negara serta investasi.

“Jadi kita diskusi cukup lama dan panjang ya selama ini dengan beliau. Beliau perhatian sangat kepada bagaimana dampak APBN kepada masyarakat, itu menjadi tekanan beliau,” paparnya.

Baca Juga : Tiga Hal Yang Disampaikan Presiden Prabowo di APEC Peru

Prabowo, menurut Sri Mulyani, sangat memperhatikan dampak APBN terhadap kesejahteraan masyarakat, dan hal itu menjadi fokus utama diskusi mereka.

Selain itu, Sri Mulyani juga akan mendukung Prabowo dalam mengatasi tantangan anggaran yang mungkin meningkat akibat koalisi yang besar, yang dapat memerlukan penambahan jumlah kementerian dan lembaga negara.

“Kita akan membantu semaksimal mungkin untuk kementerian-kementerian yang mengalami perubahan, untuk nomenklaturnya maupun dari sisi pembagian tugasnya. Supaya mereka tidak membutuhkan waktu yang lama untuk bisa bekerja secara lebih efektif,” beber Sri Mulyani.

Penulis : Wahyuddin
Komentar