Sabtu, 18 Juni 2022 20:19

SOS Catat Suporter di Indonesia Tewas Sejak 1994 Capai 78 Orang

Ilustrasi suporter sepakbola di Indonesia yang menyalakan flare. (Ist)
Ilustrasi suporter sepakbola di Indonesia yang menyalakan flare. (Ist)

ABATANEWS – Save Our Soccer atau SOS mencatat puluhan suporter di Indonesia tewas saat perhelatan sepakbola terlaksana. Terbaru, yakni adanya dua suporter Persib Bandung yang meninggal akibat berdesak-desakan saat hendak masuk stadion.

Kejadian itu terjadi jelang laga kedua Grup C Piala Presiden 2022 antara Persib Bandung versus Persebaya Surabaya. Laga kedua tim berlangsung di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Kota Bandung, Jumat, 17 Juni 2022.

Dua korban meninggal masing-masing Sopiana Yusup (Bogor) dan Ahmad Solihin (Cibaduyut). Keduanya meninggal akibat terinjak injak saat berebut masuk stadion.

Baca Juga : PSM Makassar Bikin 2 Pemain Persebaya Surabaya Tidak Dipanggil Timnas Indonesia

Ketua SOS, Akmal Marhali menekankan Sopiana dan Solihin menambah daftar korban meninggal saat perhelatan sepakbola di Indonesia. Sebab sejak 1994 sampai saat ini, total yang meninggal telah mencapai 78 orang.

“Data SOS, Sopiana dan Solihin merupakan korban ke-77 dan 78 yang meregang nyawa sejak Liga Indonesia digelar pada 1994,” ungkap Akmal dalam akun Instagram pribadinya dilansir Sabtu (19/6/2022).

Baca Juga : Bomber PSM Makassar Nermin Haljeta Masih Absen Lawan Persebaya

Menurutnya, peristiwa tersebut tidak boleh dianggap remeh atau disebut sebagai kecelakaan sepakbola biasa. Makanya, ia menilai harus ditangani serius oleh pihak-pihak terkait agar tidak berulang ke depannya.

“Dan panitia harus bertanggung jawab atas kejadian ini dan diberikan sanksi tegas dan berat. Apalagi turnamen ini mengatasnamakan Presiden Jokowi,” tegas Akmal.

Bahkan, ia menilai PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku panitia pelaksana tidak mampu menjalankan Standard Operating Procedure (SOP) dengan benar. Tidak juga melakukan antisipasi kemungkinan membludaknya jumlah penonton dan sosialisasi regulasi paska Covid-19.

Baca Juga : Tavares Puji Tim Medis Persebaya Usai Tyronne Del Pino Sempat Kolaps di Lapangan

“FIFA Security and Safety Stadium Regulation juga tidak dijalankan. Terlalu euforia sepakbola boleh pakai penonton dan melupakan aturan. Banyak flare berkeliaran juga di stadion,” sambung Akmal.

Lebih lanjut, ia meminta ke PSSI agar harus segera membuat regulasi suporter. Bisa menduplikasi Football Spectator Act (FAS) yang diberlakukan di Inggris pada 1989 untuk mencegah holiganisme.

“FSA juga mengatur Badan Otoritas Lisensi, yang bertugas mem­beri, atau mencabut izin sebuah stadion untuk menyelenggarakan pert­anding­an. Kewenangan besar ini diberi­kan agar tak ada lagi stadion yang tingkat keamanannya ren­dah,” pungkasnya.

Penulis : Wahyu Susanto
Komentar