Kamis, 25 Januari 2024 15:16

Soal Presiden Boleh Memihak dan Kampanye, PDIP Layangkan Kritik Pedas ke Jokowi

Sekjend PDIP Hasto Kristiyanto meluncurkan buku berjudul "Suara Kebangsaan" di Jakarta, pada Ahad (7/8/2022).
Sekjend PDIP Hasto Kristiyanto meluncurkan buku berjudul "Suara Kebangsaan" di Jakarta, pada Ahad (7/8/2022).

ABATANEWS, JAKARTA — Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto melontarkan kritik pedas atas pernyataan Joko Widodo yang menyatakan presiden boleh memihak dan ikut berkampanye pada Pemilu 2024 kali ini.

Menurut Hasto, pernyataan Jokowi merupakan indikasi bahwa mantan Wali Kota Solo itu ingin berkuasa lebih lama lagi.

“Apa yang disampaikan Pak Jokowi akhirnya membuktikan bahwa pasangan Prabowo-Gibran merupakan cermin Jokowi tiga periode yang selama ini ditolak oleh PDI Perjuangan bersama seluruh kelompok pro-demokrasi, para budayawan, cendekiawan, dan juga kekuatan yang berjuang menjaga konstitusi,” kata Hasto kepada wartawan, Kamis (25/1/2024).

Baca Juga : Andi Widjajanto Latih Langsung Juru Kampanye PDIP se-Sulsel Jelang Pencoblosan

Hasto menyebut pernyataan Jokowi selain melanggar etika politik, juga melanggar pranata kehidupan bernegara yang baik. Menurutnya, Jokowi turun gunung hanyalah bertujuan untuk ambisi kekuasaan.

“Bayangkan saja, Pak Jokowi ini sudah menjabat presiden dua periode, dan konstitusi melarang perpanjangan jabatan. Dengan ketegasan Pak Jokowi untuk ikut kampanye, artinya menjadi manifestasi tidak langsung dari ambisi kekuasaan tiga periode,” ucapnya.

“Publik kini mempersoalkan kembali berbagai rekayasa hukum yang dilakukan di MK untuk meloloskan Gibran,” tambah Hasto.

Penulis : Azwar
Komentar