Senin, 25 Oktober 2021 17:27

Sertifikat Vaksin Palsu Terkoneksi PedulilLindungi, Begini Cara Pelaku

Sertifikat Vaksin Palsu Terkoneksi PedulilLindungi, Begini Cara Pelaku

ABATANEWS, MAKASSAR – Perempuan berinisial WD dan lelaki berinisial FT ditetapkan sebagai tersangka oleh Polrestabes Makassar. Mereka ditangkap terakit pembuatan vaksin palsu dan telah memakan korban sebanyak 179 orang.

Anehnya, surat tersebut boleh dikata sangat ampuh walaupun para korban tidak melakukan faksin secara langsung. Karena surat itu, tetap terkoneksi di Aplikasi Pedulilindungi.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar, Nursaidah Sirajuddin menjelaskan surat vaksin palsu tersebut tetap terbaca di sistem Aplikasi Pedulilindungi karena data para korban bukan milik orang lain. Melainkan data milik korban sendiri.

Baca Juga : Aplikasi PeduliLindungi Akan Beralih ke SATUSEHAT, Ini Fungsinya

“Yang memiliki surat vaksin ini tetap data mereka. Jadi yang mendapat surat vaksin palsu ini tetap terbaca di sistem. Mereka ini (korban) orang-orang yang tidak mau divaksin tapi butuh surat vaksin.,” jelas Nursaidah Sirajuddin di Mapolrestabes Makassar, Senin (25/10/2021).

Terbongkarnya surat vaksin palsu ini, setelah data logistik (vaksin) di P-Care tidak sesuai. Yang mana sejak bulan September 2021, jumlah orang yang divaksin di Puskesmas Paccerakang cukup besar namun vaksin tetap utuh.

Awalnya, para staf dan kepala Puskesmas Paccerakang menjadi kambing hitam terkait masalah tersebut. Namun salah satu warga yang telah menerima surat vaksin palsu mengakui kalau surat tersebut didapati dari tersangka WD.

Baca Juga : Bjorka Klaim Bocorkan 3,2 Miliar Data PeduliLindungi, Kemenkes Bereaksi

“Nah mungkin pada saat waktu pelaksanaan vaksinasi massal dia (WD) dimintai bantuan untuk mengakses aplikasi. Mungkin di situ dia ingat, sehingga bisa masuk dalam aplikasi (pendataan vaksinasi),” imbuhnya.

Rencananya, para korban yang menerima surat vaksin palsu akan dilakukan vaksin ulang. “Kami merencanakan itu (vaksin kepada korban) dan dilakukan secara bertahap,” pungkasnya. (Wahyu Susanto)

Komentar