ABATANEWS — Empat pesawat militer Rusia mengevakuasi warga Rusia dan warga negara lainnya dari Kabul atas perintah Presiden Vladimir Putin, saat Moskow mengadakan latihan militer yang melibatkan pasukan tanknya di negara tetangga Tajikistan.
Penerbangan menandai perubahan sikap Rusia di Afghanistan. Duta Besarnya untuk Kabul sebelumnya memuji perilaku Taliban dan mengatakan kelompok itu, yang masih secara resmi ditetapkan sebagai organisasi teroris di Rusia, telah membuat Kabul lebih aman dalam 24 jam pertama daripada di bawah otoritas sebelumnya.
Baca Juga : Pentingnya Islam Damai, Perempuan Ini Kerap Ditakut-takuti Akhirnya Jadi Bintang Porno
Tetapi Kremlin mengatakan pada hari Rabu bahwa situasinya sangat tegang dan, mengutip kehadiran ISIS di Afghanistan serta Taliban, mengatakan bahwa ada ancaman teroris sangat tinggi.
Kekhawatiran Rusia terbukti setelah ledakan bom di Kabul yabg mengakibatkan 60 warga sipil dan 12 tentara Amerika Serikat tewas.
Kementerian pertahanan Rusia mengatakan sedang mengevakuasi lebih dari 500 orang dari Afghanistan, termasuk warga Rusia dan warga Belarus, Kirgistan, Tajikistan, Uzbekistan, dan Ukraina.
Baca Juga : UNICEF: Lebih 28.500 Anak Meninggal di Afghanistan dalam 16 Tahun Terakhir
Keluarnya AS dari Afghanistan adalah masalah keamanan bagi Moskow, yang melihat bekas Asia Tengah Soviet sebagai bagian dari sayap pertahanan selatannya dan khawatir akan penyebaran Islamisme radikal.
Moskow telah memperkuat pangkalannya di Tajikistan di mana ia mengadakan latihan selama sebulan.
Putin mengatakan telah mempelajari pelajaran dari intervensi gagal Uni Soviet di Afghanistan pada 1980-an dan tidak akan mengerahkan angkatan bersenjatanya di sana.
Baca Juga : Seorang Pengungsi Afghanistan Nekat Bakar Diri di Medan
Pada hari Rabu, kementerian pertahanannya mengatakan telah mengerahkan sejumlah tank T-72 ke pegunungan Tajikistan yang telah berlatih menembak sasaran jarak jauh, kantor berita Interfax melaporkan.
Pemerintah Rusia berencana untuk meminta penerbangan keluar dari Afghanistan pada bulan September untuk siswa Afghanistan yang berencana untuk belajar di Rusia.
Seorang pemimpin diaspora Afghanistan mengatakan kepada kantor berita Rusia RIA pada hari Rabu bahwa pihak berwenang Rusia akan mengizinkan sekitar 1.000 warga Afghanistan untuk datang ke Rusia.