ABATANEWS, SOLO — Suka cita telah kembali ke Tanah Air terpancar dari wajah Muhamad Rudianto, jemaah haji Kelompok Terbang (Kloter) 70 Embarkasi Solo (SOC 70), asal Kabupaten Kudus. Dengan mengalungkan banyak boneka di lehernya dan menenteng sejumlah cendera mata lainnya, ia siap pulang ke rumah memberi kejutan oleh-oleh untuk kerabatnya.
Rudianto merasa bersyukur bisa pergi haji ke Tanah Suci dan pulang ke tanah air dengan selamat. Menjalani haji dengan sepenuh hati bersama istrinya, Musrifah dan mertuanya, Rudianta merasakan ibadah haji dengan segala kegembiraannya.
Sebagai bentuk rasa syukurnya, ia tak lupa membeli sejumlah oleh-oleh untuk anak-anaknya, keponakannya, kerabatnya, bahkan hingga pesanan tetangga. “Kita jarang-jarang ke Tanah Suci. Maka sebagai kenang-kenangan dan untuk menyenangkan kerabat, saya beli oleh-oleh. Ini boneka dan pesawat ada untuk kedua anak saya yang kecil, keponakan saya, dan ada buat tetangga saya,” katanya kepada tim MCH Embarkasi Solo di Gedung Muzdalifah Asrama Haji Donohudan, Sabtu (13/7/2024).
Baca Juga : Perputaran Uang Disektor Haji dan Umrah Diprediksi Capai Rp 194 Triliun di Tahun 2030
Buah tangan itu dia beli di Tanah Suci dan sebagian dia beli di Embarkasi Solo. Ia mengaku tak mengalokasikan dana lebih untuk membeli buah tangan ini. “Saya bawa dana secukupnya saja. Alhamdulillah bisa membelikan anak-anak dan kerabat oleh-oleh,” kata dia.
Kalau dilihat, buah tangan yang dibawa Rudianto ini banyak. Ditanya apakah tidak khawatir barangnya diperiksa petugas Bandara, Rudianto mengaku pasrah ketika dirinya harus ditegur oleh petugas di Arab.
Namun beruntung karena niat yang tulus untuk menyenangkan orang lain, oleh-olehnya tersebut boleh dibawa pulang ke Tanah Air. “Memang kemarin kita diimbau untuk tidak bawa barang selain koper dan tas tenteng. Tapi saya yakinkan petugas bahwa oleh-oleh ini penting untuk keluarga dan kerabat. Boneka saja saya kalungkan di leher. Kalaupun disita petugas saya juga tidak masalah. Tapi ternyata bisa saya bawa pulang sampai Indonesia,” kata Rudianto.
Baca Juga : Ketua PBNU Tak Terima Adiknya Disoal Pansus Haji, DPR Beri Jawaban Menohok
Menurut Rudianto, oleh-oleh yang paling berharga adalah air zam-zam. Sebagaimana diketahui, setiap jemaah haji telah mendapatkan air zam-zam sebanyak lima liter dan sudah disampaikan ke keluarga masing-masing.
Layanan Jauh Lebih Baik
Selama di haramain, Rudianto merasakan ibadah haji yang nyaman dan luar biasa. Berbeda dengan ketika ia haji tahun 2011 silam. Karena sudah ada layanan fast track di Bandara Adi Soemarmo Solo, Rudianto pun merasakan kemudahan ketika sampai di Bandara Madinah. “Saya rasakan haji tahun ini sangat nyaman. Apalagi ketika sampai di Bandara Madinah, kita tidak diperiksa keimigrasian lagi dan langsung menuju hotel, sangat simpel,” katanya.
Baca Juga : Bertambah Jadi 309 Orang, Jemaah Haji yang Meninggal di Arab Saudi Berkurang Dibanding Tahun Lalu
Ia juga menilai, ada peningkatan layanan di bidang katering, transportasi dan akomodasi. “Pelayanan petugas sangat baik, busnya baru-baru dan katering juga bagus,” ujarnya.
Atas layanan tersebut, ia menyampaikan terima kasih kepada pemerintah dan para petugas haji yang telah berupaya maksimal. “Kami mengucapkan terima kasih kepada jajaran pemerintah dan segenap petugas haji, kami terlayani dengan baik. Kami sangat bersyukur,” pungkasnya.