ABATANEWS, JAKARTA – Pengamat politik, Rocky Gerung menyentil ulah Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mengintip pembicaraan grup WhatsApp (WAG) keluarga TNI/Polri.
Sebelumnya, Presiden Jokowi dalam Rapat pimpinan TNI-Polri 2022 digelar di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (1/3/2022), meminta kepada ibu-ibu TNI/Polri untuk disiplin sebagaimana institusi.
Presiden Jokowi mengungkap, sempat membaca percakapan di WAG terkait penolakan Ibu Kota Negara (IKN).
Baca Juga : 4000 TNI Terlibat Judi Online, Disanksi Ringan dan Berat Hingga Dipenjarakan
“Kalau seperti itu diperbolehkan dan diteruskan, hati-hati. Misalnya berbicara mengenai IKN, ‘nggak setuju, IKN apa’. (Kepindahan IKN) itu sudah diputuskan oleh pemerintah dan sudah disetujui oleh DPR,” kata Jokowi, seperti dilihat pada YouTube Sekretariat Presiden.
Jokowi berkali-kali menekankan soal disiplin pada jajaran TNI-Polri tak bisa diperdebatkan. Jokowi mengaku percakapan yang menyimpang dari disiplin TNI-Polri di WAG itu dibacanya.
“Kalau di dalam disiplin TNI dan Polri, sudah tidak bisa diperdebatkan. Kalau di sipil, silakan. Apalagi di WA group dibaca gampang, saya baca itu,” ungkap Jokowi.
Baca Juga : Kapolri Listyo Sigit Tunjuk Komjen Pol Ahmad Dofiri Sebagai Wakapolri
Penyimpangan kecil, kata Jokowi, berpotensi menjadi penyimpangan besar jika dibiarkan. Menurut Jokowi, hal itu mengakibatkan TNI-Polri kehilangan kedisiplinannya.
“Hati-hati dengan ini. Dimulai dari hal yang kecil, nanti membesar, dan kita akan kehilangan kedisiplinan TNI maupun Polri. Karena disiplin tentara dan disiplin polisi itu berbeda dengan sipil dan dibatasi oleh aturan oleh pimpinan, itu saya ingatkan,” tegas dia.
Sementara itu, Rocky mengungkit aksi Presiden Jokowi terkait hal itu, saat menjadi saksi dalam sidang kasus dugaan tindak terorisme Munarman di Pengadilan Negeri Jakarta Timur (PN Jaktim), Rabu (2/3/2022).
Baca Juga : Jokowi Teken Perpres Jaminan Kesehatan Seumur Hidup Bagi Mantan Menterinya
Rocky tak langsung membicarakan terkait Presiden Jokowi. Mantan dosen filsafat Universitas Indonesia ini menjelaskan lebih dahulu, tentang bagaimana pentingnya aplikasi WhatsApp dalam pembelajaran. Sebab, WhatsApp kini jadi media yang dianggap penting untuk melakukan diskusi.
Bahkan, kata Rocky, mendiskusikan terkait khilafah pun boleh. “Yang enggak boleh diintip sebetulnya karena itu diskusi eksklusif orang mau belajar. Jangan seperti Pak Jokowi ngintip WA grup ibu-ibu, emak-emak TNI kan enggak bagus gitu, tidak sopan minimal,” kata Rocky di PN Jaktim.