ABATANEWS, LUWU UTARA — Rumah Adat Pohoneang di Dusun Longa Desa Embonatana Kecamatan Seko diresmikan Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani, Senin (2/9/2023).
Rumah adat tersebut menjadi rumah adat ketiga yang diresmikan tahun ini setelah sebelumnya diresmikan Rumah Adat Kombong Pitu Masapi di Sepakat dan Tambi Ada Katongkona Woi Rampi di Kecamatan Rampi.
“Komitmen pemda dengan kelestarian adat budaya jangan diragukan lagi, karena Luwu Utara menjadi satu dari sedikit daerah yang menerbitkan Peraturan Daerah (Perda) tentang pengakuan masyarakat adat,” kata Indah.
Baca Juga : Bupati Luwu Utara Serahkan Bantuan Rp75 Juta ke BUMDes Lino
“Kenapa Perda ini penting karena dalam RPJMD memang disebutkan bagaimana kearifan lokal dapat kita jaga,” lanjut istri dari Anggota DPR RI, Muhammad Fauzi ini.
Dengan hadirnya rumah adat tersebut, bupati yang karib disapa IDP berharap tidak hanya menjadi simbol tapi menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari masyarakat.
“Terlebih dari simbol yang tergambar di bagian atas rumah adat ini ada Saruhane yaitu lingkaran membentuk seperti kalung.
Lingkaran berwarna-warni ini menggambarkan keanekaragaman di tengah masyarakat. Ada yang besar, sedang ,sampai kecil menandakan struktur sosial,” ucap Indah.
Baca Juga : TP PKK Lutra Gelar Peringatan HGK Ke-57, Bupati Indah: Momen Berbagi Kisah, Inspiratif dan Motivasi
“Tetapi semuanya diikat dalam satu simpul yang disebut salombengan/ persatuan. Termasuk persatuan di wilayah adat Pohoneang. Jadi mau diuji dengan pelbagai ujian badai kehidupan, masyarakat adat akan tetap bersatu karena sudah diikat dalam satu simpul. Untuk itu saya berharap rumah adat ini dijaga dan dimanfaatkan dengan baik,” terang bupati penerima Penghargaan Anugerah Kebudayaan dari PWI Pusat ini yang hadir didampingi Sekda Lutra, Armiadi Rasyid, Ketua DPRD, Basir, Inspektur Inspektorat, Muchtar Jaya, Kadishub, Enyon, dan Mantan Kadis PMD, Jasrum.
Sementara itu mewakili masyarakat, Kepala Desa Embonatana, Nirwan menyampaikan terima kasih atas kehadiran Bupati Luwu Utara untuk meresmikan rumah adat tersebut.
“Salah satu misi saya di desa ini adalah meningkatkan kearifan lokal, dan ibu bupati mewujudkan hal itu dengan hadirnya rumah adat yang menjadi simbol adat sekaligus tempat untuk bermusyawarah. Untuk itu kami ucapkan terima kasih ibu hadir meluangkan waktu di tengah jadwal dinas lainnya,” tutur Nirwan.