ABATANEWS, MAKASSAR — Ketua Relawan Gugus Tugas Indonesia Raya (GETAR) 08 Prabowo-Gibran Sulawesi Selatan, Yudiansyah Yosal menyinggung kandidat calon presiden yang cuma jago retorika dan cuma senyum-senyum.
Hal itu disampaikan oleh Yudiansyah dalam orasi politiknya usai dilantik, pada Sabtu (16/12/2023) di Hotel Four Poin by Sheraton, Makassar.
Ditanya lebih lebih lanjut usai acara pelantikan, Yudi enggan menyebut nama. Namun, katanya, semua orang sudah tahu siapa yang dimaksud.
Baca Juga : Temui Sekjen PBB, Prabowo Tegaskan Komitmen Indonesia pada Energi Terbarukan
Menurut Yudi, Indonesia tidak butuh pemimpin yang cuma mahir berkata-kata dan juga bermodalkan senyuman.
“Seperti pribahasa tong kosong nyaring bunyinya. Apa artinya itu? Pandai berbicara tidak bisa mengubah negeri kita. Kita butuh seorang pemberani, butuh sosok yang mengerti tentang ketahanan dan pertahanan. Kalau tidak paham akan hal ini, akan sangat berbahaya untuk bangsa kita,” papar Yudi.
Ia pun memberi contoh terkait konflik antar negara yang terjadi di dunia saat ini: Israel-Palestina dan Ukraina-Rusia.
Baca Juga : Tiga Hal Yang Disampaikan Presiden Prabowo di APEC Peru
“Kita sudah lihat bagaimana paslon 2 (Prabowo Subianto), tidak banyak bicara, langsung menyumbang, langsung kirim bantuan, ambulans, dokter,” katanya.
Lebih lanjut, ia juga menjelaskan perihal calon pemimpin yang cuma bisa melempar senyum.
“Di Indonesia, senyum itu biasa sekali. Bahkan, Indonesia itu jadi negara paling ramah, sopan, dan santun karena gampang sekali senyum. Jadi itu biasa sekali, karena sudah jadi budaya orang Indonesia,” tuturnya.
Baca Juga : Prabowo dan Dina Boluarte Sepakan Indonesia-Peru Perkuat Hubungan Kerja Sama Bilateral
Untuk itu, sambung Yudi, dibutuhkan pemimpin bangsa dan negara ke depannya, yang mengerti tantangan dan langkah yang mesti diambil.
“Itulah mengapa kita perlu memilih paslon nomor 2. Jadi, untuk semua, pintar-pintar lah memilih. Jangan terbawa arus tata kata dan senyuman-senyum,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Umum DPN GETAR 08 Prabowo-Gibran, Jimmy Rol Torat menambahkan, masyarakat mestinya memilih kandidat pilpres yang peluang menangnya besar.
Baca Juga : Presiden Prabowo dan PM Albanese Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Strategis Indonesia-Australia
“Kita harus memilih yang maju jadi pemenang, bukan yang mau kalah,” tuturnya.