ABATANEWS, MAKASSAR – Kabupaten Sidrap dikenal sebagai lumbung pertanian di Provinsi Sulsel. Hasil produksi pertanian, terkhusus beras dari daerah tersebut terbilang cukup besar setiap tahun.
Olehnya itu, distribusi pupuk ke Sidrap harus dipastikan lancar, termasuk pupuk bersubsidi yang memang banyak diminati oleh petani. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel melalui Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (DTPHP) memastikan ketersediaan pupuk bersubsidi aman sesuai ketentuan pemerintah.
“Soal pupuk bersubsidi itu domainnya pusat, kita hanya menindaklanjuti tiap tahun surat Menteri (Pertanian), ya memang ada jatahnya per kabupaten. Karena bukan regulasi provinsi, makanya kita sebatas mengawasi dan mengevaluasi,” kata Muh Firda, Kamis (24/2/2022).
Baca Juga : Jokowi Harap PT Kaltim Amonium Nitrat Mampu Turunkan Impor Bahan Baku Pupuk
Khusus alokasi pupuk bersubsidi untuk Kabupaten Sidrap pada tahun 2022, berdasarkan data yang diberikan DTPHP Sulsel mencapai puluhan ribu ton, yang terdiri dari berbagai jenis. Masing-masing yakni pupuk urea 17.152 ton, pupuk ZA 190 ton dan pupuk NPK Phonska 13.530 ton.
Adapun pupuk SP-36 dan NPK formula khusus nihil. Selanjutnya untuk pupuk organik Granul, Kabupaten Sidrap mendapatkan alokasi 1.090 ton.
Sedangkan untuk pupuk organik cair, kuota Sidrap pada tahun ini mencapai 29.390 liter. “Data ini sudah kami input di masing-masing kabupaten kota di Sulsel. Intinya kami akan terus awasi,” jelasnya.
Baca Juga : Hadiri Sosialisasi Permentan, Bupati Indah: Kuota Pupuk Terserap dengan Baik
Sebelumnya, distributor pupuk bersubsidi asal Provinsi Sulsel, CV Mulia, juga memastikan stok pupuk bersubsidi tersedia sesuai ketentuan pemerintah. Dalam penyalurannya, CV Mulia berpedoman pada Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 41 tahun 2021 dan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 15 tahun 2013.
“Alhamdulillah kesiapan stok pupuk bersubsidi di wilayah kerja CV Mulia sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan petani di fase bulan Februari,” ujar Nurlia Sulaiman, selalu pemilik CV Mulia.
Nurlia menyebutkan bahwa hingga saat ini belum terdapat keluhan petani di wilayah kerjanya. Hal ini karena CV Mulia selalu melakukan sosialisasi dan memberikan pembinaan langsung kepada seluruh kios resminya.
Baca Juga : Pupuk Bersubsidi yang Masuk di Sulsel Telah Mencapai 40% Sepanjang 2022
Misalnya saja melalui acara gathering bersama di Malino, Kabupaten Gowa, pada 12-13 Februari 2022, yang dihadiri oleh seluruh kios binaan CV Mulia. Di samping itu, hampir semua kios resmi CV Mulia telah memiliki armada angkutan sendiri.
Kios-kios resmi ini sesekali juga melayani permintaan pengantaran pupuk bersubsidi ke petani atau kelompok tani. Harapannya, petani dapat segera menerima dan dapat melakukan pemupukan secara tepat waktu.
Namun permintaan tersebut tentunya ada ongkos kirim. Karena Harga Eceran Tertinggi (HET) pupuk bersubsidi yang ditetapkan oleh pemerintah merupakan harga dengan asumsi petani membeli secara tunai, utuh per karung, dan mengambil secara mandiri ke kios resmi.
Baca Juga : Pemprov Sulsel Pastikan Distribusi Pupuk Subsidi Aman di Musim Tanam
“Tetapi kios kami secara terus menerus kita ingatkan bahwa HET wajib diikuti di tingkat Kios tanpa ada alasan apapun,” tegas Nurlia.