Minggu, 16 Juni 2024 17:04

Puncak Haji, Pemerintah RI Siapkan Satu Klinik dan Lima Pos Satelit Kesehatan

Potret Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi menyiapkan layanan kesehatan untuk jemaah haji Indonesia. (Sumber: Kemenag RI)
Potret Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi menyiapkan layanan kesehatan untuk jemaah haji Indonesia. (Sumber: Kemenag RI)

ABATANEWS, ARAFAH – Pemerintah RI menyiapkan sejumlah fasilitas kesehatan saat puncak haji 1445 Hijriah. Fasilitas tersebut ditempatkan di Arafah dan Mina untuk membantu jrmaah haji Indonesia dalam memeriksakan kesehatan.

Dirjen Layanan Kesehatan Kemenkes RI, Azhar Jaya mengatakan fasilitas kesehatan yang fisiapkan yakni satu klinik dan lima pos satelit kesehatan di Arafah dan Mina. Kelima pos satelit dan satu Klinik Kesehatan Haji Indonesia yang siap melayani jemaah haji di Arafah.

“Begitu juga di Mina, ada satu klinik dan lima pos satelit. Sementara untuk di Muzdalifah kita hanya membuat pos-pos di beberapa titik yang akan dilayani tiga sampai empat tenaga kesehatan di tiap posnya,” ungkap Azhar di Arafah dikutip laman Kemenag RI, Minggu (16/6/2024).

Baca Juga : Kuota Haji 2025 Telah Ditetapkan, Berikut Jadwal dan Tahapannya

Di KKHI Arafah, terang Azhar, tersedia fasilitas 33 bed yang bisa diperluas menjadi 54 bed. Klinik yang beroperasi selama satu hari, pada 9 Zulhijjah 1445 H ini juga didukung oleh 52 tenaga kesehatan. Termasuk 15 dokter spesialis jantung, paru, penyakit dalam, emergency, anestesi, dan jiwa.

Azhar juga menyampaikan perihal alur rujukan yang dibangun, “Jika tidak bisa ditangani di KKHI akan kita rujuk ke East Arafat Hospital, kemudian Jabal al Rahma Hospital, baru selanjutnya ke RS di Mina,” Dalam rangka mendukung layanan kesehatan juga tersedia ambulans yang digunakan untuk membawa jemaah sakit.

Sementara Azhar menyampaikan, KKHI Mina akan beroperasi mulai 9 sampai 13 Zulhijjah 1445 H. “Pos satelit kesehatan juga akan kita operasikan. Ini terdapat di beberapa maktab. Tujuannya agar layanan kesehatan bisa lebih mendekat kepada jemaah,” tuturnya.

Baca Juga : Gaya Nyentrik Hiasi Kepulangan Jemaah Hasi Asal Makassar

Azhar mengungkapkan, kebanyakan pasien yang dirawat terkena dehidrasi dan prestroke. Dehidrasi, ungkap salah satu dokter di KKHI, bisa mencetuskan gangguan irama jantung terutama bagi jemaah yang memiliki riwayat jantung.

Hingga Sabtu (15/6/2024) pagi pukul 06.00, jumlah pasien yang dirawat 59 orang. Sementara lima orang dirujuk ke Rumah Sakit terdekat. Adapun jemaah yang meninggal hingga pagi tadi sebanyak tiga orang karena penyakit jantung.

Selanjutnya Azhar menyampaikan pesan kepada masing-masing jemaah untuk menjaga kondisi kesehatannya. “Minum air yang cukup 200 ml per jam, jangan lama-lama beraktivitas di luar, pakai pelindung payung, dan semprotkan air ke wajah,” pungkasnya.

Penulis : Wahyu Susanto
Komentar