ABATANEWS, MAKASSAR – PT Vale Indonesia Tbk. (PT Vale) merespons aksi damai yang dilakukan oleh masyarakat dan Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) di kantor mereka di Makassar, Sulawesi Selatan beberapa waktu lalu. Aksi ini menyoroti isu hak asasi warga Loeha Raya dan hutan lindung Tanamalia yang dekat dengan area eksplorasi PT Vale.
Vanda Kusumaningrum, Head of Corporate Communications PT Vale, melalui siaran pers menyatakan simpati perusahaan terhadap masyarakat yang bergantung pada sumber daya alam di hutan Tanamalia. “Hutan Tanamalia yang kaya biodiversitas perlu kita jaga bersama untuk manfaat generasi mendatang,” ujarnya.
Vanda menegaskan bahwa eksplorasi nikel saat ini dilakukan di luar lahan milik masyarakat. Namun, protes tersebut menghambat upaya PT Vale dalam melaksanakan perlindungan hutan sesuai Persetujuan Penggunaan Kawasan Hutan (PPKH).
Baca Juga : Walhi Minta KPU Sulsel Ikut Kampanyekan Isu Lingkungan di Pesta Demokrasi 2024
Untuk menyelesaikan isu ini, PT Vale berkomitmen untuk terus berdialog secara terbuka dengan warga setempat.
“Transparansi dan komunikasi dua arah adalah nilai yang selalu kami pegang. Kami ingin mencapai tujuan yang menguntungkan semua pihak,” tambahnya.
Kolaborasi aktif dengan Kepala Desa di Loeha Raya, pemerintah kecamatan dan kabupaten, serta pemangku kepentingan terkait juga telah dilakukan. PT Vale menerima saran dan kritik konstruktif untuk melestarikan hutan dan budaya yang telah dijaga.
Baca Juga : Walhi Sulsel Tuntut Keluarkan Moratorium dan Hentikan Eksplorasi Tambang Nikel di Blok Tanamalia
Informasi lebih lanjut mengenai kegiatan PT Vale dapat diakses melalui laporan keberlanjutan di website resmi perusahaan: [Laporan Tahunan dan Keberlanjutan PT Vale]