Rabu, 26 Januari 2022 09:45

PSSI Tolak Timnas Indonesia Tampil di Turnamen Penemu Cristiano Ronaldo

Momen Timnas Indonesia melawan Timnas Brasil di turnamen Tournoi Maurice Revello edisi 2017. (Ig @Tournoimrevello)
Momen Timnas Indonesia melawan Timnas Brasil di turnamen Tournoi Maurice Revello edisi 2017. (Ig @Tournoimrevello)

 

ABATANEWSPSSI menolak mentah-mentah undangan dari turnamen Tournoi Maurice Revello 2022. Padahal, ajang yang melibatkan negara-negara raksasa sepakbola itu merupakan penemu Cristiano Ronaldo.

Penolakan itu diungkapkan akun Instagram Tournoi Maurice Revello, @Tournoimrevello saat mengunggah foto Sutan Sulaiman dan Egy Maulana Fikri. Kedua pemain tersebut juga pernah bermain di ajang itu pada 2017 lalu.

Baca Juga : Ada Ivar, Justin Hingga Rafael, Ini Daftar Sementara Skuad Timnas Indonesia di Piala AFF

 

Lihat postingan ini di Instagram

 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Tournoi Maurice Revello (@tournoimrevello)

Baca Juga : Erick Thohir Perkenalkan Calon Striker Baru Timnas Indonesia

Bahkan, Egy Maulana mendapat penghargaan Jouer Revelation Trophee dalam turnamen tersebut. Penghargaan ini, juga pernah diraih Cristiano Ronaldo saat mewakili Portugal di ajang itu.

Nah, di dalam kolom komentar unggahan @Tournoimrevello, netizen Indonesia menanyakan untuk mengajak kembali Indonesia tampil di ajang pemain muda itu. Namun, pihak turnamen nyatanya sudah mengajak tetapi ditolak oleh PSSI.

Baca Juga : Dipermalukan Jepang Dihadapan Publik Sendiri, Erick Thohir Ancam Mundur dari Ketum PSSI

“Kami senang bila Indonesia ikut serta dalam edisi berikutnya dan kami telah mengundang mereka, tetapi federasi (PSSI) belum merespons,” tulis akun Instagram @Tournoimrevello dikutip Rabu (26/1/2022).

Ditempat terpisah, Ketua PSSI Mochamad Iriawan mengungkapkan alasan Timnas Indonesia tak akan mengikuti ajang tersebut. Hal itu, ia ungkapkan dalam sebuah komentar di salah satu postingan Instagram sepak bola nasional.

Baca Juga : Ole Romeny Tes Kesehatan di Jakarta, Segera Dinaturalisasi PSSI?

“Turnamen Toulon tidak dijalankan di bawah pengawasan FIFA atau Asosiasi sepak bola secara individu,” tulis Iwan Bule sapaannya.

“Oleh karena itu, turnamen ini dianggap sebagai yang paling bergengsi dari semua turnamen persahabatan yang melibatkan tim muda, dan dianggap sebagai kejuaraan dunia tidak resmi sebelum FIFA memperkenalkan Piala Dunia Youth pada 1977”.

“Terlepas dari pembentukan Piala Dunia U-20 FIFA dan kemudian Piala Dunia U-17, turnamen Toulon tetap menjadi salah satu kompetisi utama untuk tim sepak bola muda,” demikian Iwan Bule.

Komentar