ABATANEWS, MAKASSAR – Manajemen PSM Makassar memastikan bahwa sanksi lima laga tanpa atribut hanya diberikan kepada dua kelompok suporter.
Dua kelompok suporter itu, masing-masing menempati Tribun Terbuka Selatan Stadion Gelora BJ Habibie, Parepare, Sulsel.
“Sanksi 5 laga suporter tanpa atribut itu hanya berlaku untuk 2 kelompok suporter yang bentrok di Tribun Terbuka Selatan,” kata Media Officer PSM Makassar, Sulaiman Abdul Karim, Rabu (19/7/2023).
Baca Juga : PSM Raih Hasil Imbang Atas Semen Padang, Bernardo Tavares Akan Evaluasi Tim
Sementara untuk kelompok suporter lainnya kata Sule tak mendapat sanksi berupa tanpa atribut jika datang menyaksikan PSM Makassar.
Sehingga, ia menekankan sanksi tersebut bukan dijatuhkan untuk seluruh kelompok suporter Juku Eja julukan PSM.
“Jadi tidak untuk semua komunitas suporter PSM Makassar. Mungkin selama ini ada yang salah tafsir, jadi saya luruskan,” jelas Sule.
Baca Juga : Dua Pemain PSM Makassar Dipanggil Timnas Indonesia untuk Piala AFF 2024
Diketahui, terjadi kerusuhan suporter PSM Makassar saat pertandingan melawan Dewa United di BJ Habibie, Parepare.
Kerusuhan tersebut melibatkan kelompok suporter Curva Shuf Mattoanging (CSM) dan PSM Fans.
Dalam insiden tersebut, Polisi menangkap sejumlah suporter dan ditetapkan sebagai tersangka.
Baca Juga : Tavares Harap Bisa Beri Kado Ulang Tahun 109 Tahun PSM Dengan Menang Lawang Kediri
Imbas dari kerusuhan itu, Komisi Disiplin (Kondis) PSSI memberi sanksi kedua kelompok suporter dengan larangan menggunakan atribut saat Pasukan Ramang berlaga di kandang.