Jumat, 10 Desember 2021 08:00

Prof Dr Wahyudin Naro Dikukuhkan Jadi Guru Besar UIN Alauddin Makassar

Prof Dr Wahyudin Naro Dikukuhkan Jadi Guru Besar UIN Alauddin Makassar

ABATANEWS, MAKASSAR – Prof Dr Wahyudin Naro resmi dikukuhkan sebagai Guru Besar. Ia dikukuhkan dalam bidang Pendidikan Islam pada Program Studi (Prodi) Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar.

Pengukuhan Guru Besar Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum Perencanaan dan Keuangan (AUPK) itu dilaksanakan melalui Sidang Senat Terbuka Luar Biasa di Gedung Auditorium Kampus II, Kamis kemarin. Pria kelahiran Desa Balombong, Kecamatan Pamboang, Kabupaten Majene, Sulbar itu meraih jabatan akademik tertinggi di usia ke 54 tahun.

Gagasan Prof Wahyudin Naro yang mengantarkan meraih Guru Besar itu dengan judul Mendesain Kurikulum Madrasah Aliyah Negeri Berbasis Pendidikan Karakter Pada Masa Pandemi.

Baca Juga : IGI, AKSI, dan APSI Tolak Ujian Nasional Hadir Kembali

Ia menjelaskan, kurikulum Madrasah Aliyah Negeri (MAN) pada pendidikan dewasa ini hampir kehilangan keberadaannya sebagai suatu proses yang mengantarkan setiap peserta didik menjadi manusia seutuhnya.

Hal itu disebabkan, lanjut Mantan Pelaksana Tugas (Pgs) Biro AUPK karena berada pada era globalisasi kemudian ditambah dengan kondisi Pandemi Covid-19.

“Pada masa pandemi ini beragam situasi terkena imbas yang tidak hanya pada sektor ekonomi, politik, keagamaan tetapi juga sektor pendidikan,” katanya.

Baca Juga : Evaluasi Kebijakan Pendidikan, Wapres Gibran Soroti Zonasi Hingga Perlindungan Guru

Prof Wahyudin Naro mengungkapkan, perubahan pola pendidikan dari tradisional menuju online secara massif ini membuat peserta didik kehilangan karakter.

Menurutnya, banyak peserta didik mengikuti proses belajar memunculkan beragam sikap. Diantaranya, tertib, tidak tertib dan tidak tertib dengan tidak mengaktifkan kamera, serta tidak menggunakan seragam sekolah.

Oleh sebab itu, sebagai upaya mengembalikan sikap peserta didik perlu adanya internalisasi pendidikan karakter pada kurikulum Madrasah Aliyah Negeri di tengah pandemi Covid-19.

Baca Juga : 18 Siswa Sekolah Angkasa Lanud Sultan Hasanuddin Lolos ke Babak Semifinal AMSO

“Internalisasi pendidikan karakter pada kurikulum MAN menjadi sangat penting untuk berupaya memperkokoh integritas peserta didik,” pesannya.

Mantan Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Alumni dan Kerjasama ini menegaskan kurikulum berbasis pendidikan karakter pada masa pandemi penguatan implementasinya dapat dilakukan dengan beragam kegiatan.

Pendidikan karakter pada masa pandemi akan memberikan pola hidup berkarakter dengan mendesain pembelajaran yang dirancang untuk membiasakan disiplin belajar, tanggung jawab dalam menyelesaikan tugas, menanamkan pola hidup sehat kejujuran dan sikap religius,” pungkasnya.

Baca Juga : Dihadapan Wamendikdasmen, Sejumlah Guru Keluhkan Masalah Ketimpangan

Sementara itu, Rektor UIN Alauddin Makassar Prof Hamdan Juhannis dalam sambutannya menyampaikan ucapan selamat atas pencapaian prestisius dalam mengabdi di Perguruan Tinggi.

“Selamat, ini sebuah pencapaian prestisius mengabdi dalam sebuah perguruan tinggi meraih Guru Besarnya,” ujar Guru Besar Sosiologi Pendidikan itu.

Pencapaian ini, lanjut Mantan Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Pengembangan Lembaga ini adalah sejalan dengan Panca cita yang diusung dimasa kepemimpinannya.

Baca Juga : Angka Buta Aksara di Indonesia Diklaim Menurun

“Ini sebabnya kepemimpinan kami ini, harapan terus melahirkan Guru Besar, dengan program percepatan Guru Besar. Ini situasinya sangat kondusif, karena begitu banyak calon calon Guru Besar kita yang sudah siap. apalagi dalam bidang keagamaan sudah cukup di proses dalam Kementerian Agama. Ini akan mempercepat laju lahirnya Guru Besar,” ucapnya.

Terakhir, ia berpesan para Guru Besar agar bisa menunjukkan kualitas menulis jurnal dan menebarkan gagasan. Termasuk memiliki gagasan kebaruan memilih untuk kepentingan penguatan kemasyarakatan. (*)

Penulis : Redaksi
Komentar