ABATANEWS, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto meminta pembenahan terhadap data penerima bantuan. Ini dilakukan agar penerima bantuan bisa tepat sasaran kepada masyarakat yang benar-benar membutuhkan.
Hal itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaiman IskandarIskandar saat melakukan rapat dengan Presiden Prabowo di Istana Bogor, Jawa Barat, Jumat (3/1/2025). Dalam rapat tersebut membahas sejumlah program termasuk pembenahan data penerima bantuan sosial.
“Tidak ada satupun orang miskin di Republik ini yang tidak mendapatkan bantuan. Itu yang paling akan kita lakukan dalam waktu cepat,” ujar Muhaimin Iskandar dalam keterangannya dikutip Sabtu (4/1/2025).
Baca Juga : Prabowo Tegaskan PPN 12% Hanya Untuk Barang Mewah, Kebutuhan Pokok 0%
Selain masalah data penduduk miskin, rapat tersebut turut membahas soal peningkatan kapasitas usaha kecil, menengah, dan koperasi. Salah satunya dengan memberi kapasitas kemampuan kemudian bahan baku, holding antar UMKM.
“Ini akan kita lakukan agar usaha besar bersinergi, kolaborasi dengan UMKM,” ucapnya.
Selanjutnya, Presiden juga memberikan perhatian pada peningkatan kapasitas dan kemampuan para pekerja migran. Menurut Muhaiman, pemerintah akan menyiapkan 100 balai latihan kerja baru bagi para pekerja.
Baca Juga : Prabowo Anggap Biasa Kritik Masyarakat Soal Kenaikan PPN 12%
“Untuk pemberangkatan, persiapan jabatan tertentu kualitas standar skill dan vokasi yang siapkan khusus melalui 100 balai latihan kerja baru,” tambahnya.
Selain itu, pemerintah akan memperluas akses pendanaan bagi UMKM, koperasi, ekonomi kreatif, dan pekerja migran melalui pinjaman berbunga rendah. Model pendanaan ini akan diinisiasi bersama kementerian dan lembaga terkait termasuk program kredit murah yang disalurkan melalui dana pinjaman bergulir.
“Ini akan diinisiasi untuk membuat model simpan pinjam, pinjam dengan bunga yang sangat rendah. Ini akan kita tindaklanjuti dengan kementerian-kementerian terkait khususnya kementerian keuangan berbentuk uang pemerintah yang dipinjamkan kepada para pekerja migran, juga kepada UMKM,” kata Muhaimin.