ABATANEWS, JAKARTA — Ketua Umum DPP Gerindra, Prabowo Subianto mengungkapkan kembali alasannya mengapa memilih masuk dalam kabinet Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin periode 2019-2024.
Seperti diketahui, pada Pilpres 2014 dan 2019, Prabowo selalu kalah oleh Jokowi. Bahkan, akibat dari perseturuan itu, muncul istilah ‘cebong’ dan ‘kampret’.
“Kenapa saya bergabung dengan Pak Jokowi? Kenapa saya sekarang berjuang bersama beliau? Walaupun kita pernah rival, kita bersebrangan dulu, dan walaupun saya dikalahkan dua kali, tapi saya merasa beliau hatinya sama dengan saya, hati beliau merah putih, hati beliau patriot,” ungkap Prabowo, dalam orasi politiknya yang disampaikan pada agenda Konsolidasi Akbar yang dihelat di Jakarta International Velodrome, Jakarta Timur, Ahad (16/7/2023).
Baca Juga : Temui Sekjen PBB, Prabowo Tegaskan Komitmen Indonesia pada Energi Terbarukan
Prabowo menyatakan tidak ada keraguan sama sekali dalam keputusannya untuk bergabung ke dalam pemerintahan Jokowi. Dia mengaku mengutamakan kepentingan bangsa dan rakyat Indonesia.
“Untuk itu saya tidak ragu-ragu, terima kasih saudara teriak Prabowo Presiden, saya jadi presiden atau tidak saya akan tetap bela bangsa Republik Indonesia. Seumur hidup saya, setiap langkah saya, setiap tahap pengabdian saya, selalu utamakan kepentingan bangsa dan rakyat Indonesia,” tuturnya.
Menteri Pertahanan ini merasa terhormat bila berguna untuk rakyat. Dia mengaku merelakan hidupnya demi bangsa.
Baca Juga : Tiga Hal Yang Disampaikan Presiden Prabowo di APEC Peru
“Jangankan jabatan dan pangkat, nyawa saya berikan pada bangsa dan rakyat. Tanya mereka-mereka saksi anggota-anggota saya, rekan-rekan saya. Prabowo tiap pertempuran ada di mana? Saudara-saudara, bagi saya kehormatan tertinggi adalah apabila saya bisa berguna dan bermanfaat bagi bangsa dan rakyat,” kata Prabowo.