ABATANEWS, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto kembali menunjukkan dukungannya terhadap peran Masjid Istiqlal sebagai pusat dakwah dan dialog lintas agama dengan meminta Menteri Agama, Nasaruddin Umar, untuk tetap menjabat sebagai Imam Besar.
Permintaan tersebut disampaikan dalam konteks tanggung jawab besar yang diemban Istiqlal dalam beberapa agenda internasional mendatang, seperti yang disampaikan Nasaruddin saat ditemui usai salat Jumat bersama Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka pada Jumat (1/11/2024).
Menurut Nasaruddin, Prabowo secara khusus meminta dirinya tetap berperan sebagai Imam Besar Masjid Istiqlal untuk mengawal pelaksanaan Deklarasi Istiqlal yang telah ditandatanganinya bersama Paus Fransiskus pada September lalu.
Baca Juga : Dua Putra Sulsel Dipanggil Prabowo untuk Jadi Menteri di Periode Mendatang
Deklarasi ini, yang menyuarakan kolaborasi agama untuk pelestarian lingkungan hidup, telah mendapatkan perhatian dari komunitas internasional.
“Presiden berharap saya bisa terus melanjutkan peran ini karena ada agenda besar yang harus ditindaklanjuti, termasuk Deklarasi Istiqlal yang menarik perhatian dunia,” ungkap Nasaruddin.
Dukungan Prabowo pada peran Istiqlal yang lebih luas ini sejalan dengan meningkatnya relevansi masjid sebagai pusat dialog global, khususnya dalam mengatasi tantangan lingkungan.
Baca Juga : Hadirkan Imam Besar Masjid Istiqlal, Andi Sudirman Gelar Gerakan Sulsel Mengaji di Wajo
Salah satu poin utama Deklarasi Istiqlal adalah isu kerusakan lingkungan yang kini menjadi keprihatinan global.
Nasaruddin menambahkan bahwa pesan ini telah berhasil menjadi isu internasional, menunjukkan bagaimana agama dapat menjadi kekuatan pendorong untuk pelestarian alam.
“Masjid Istiqlal sekarang menjadi pusat perhatian dunia. Kami berkomitmen menggunakan bahasa agama untuk menyelamatkan dan melestarikan lingkungan hidup,” ujarnya.