Jumat, 31 Januari 2025 11:17

Prabowo Sebut Ciri Khas Negara Gagal Karena Polri-TNI Tak Dipercaya Masyarakat

Prabowo Sebut Ciri Khas Negara Gagal Karena Polri-TNI Tak Dipercaya Masyarakat

ABATANEWS, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto menekankan bahwa kepercayaan rakyat kepada TNI dan Polri merupakan pilar utama dalam menjaga stabilitas negara. Menurutnya, negara bisa dikategorikan gagal apabila aparat TNI dan Polri tidak mampu menjalankan tugasnya dengan baik.

TNI dan Polri adalah wujud dari kehadiran negara,” ujar Prabowo dalam Rapim TNI-Polri di The Tribrata, Jakarta, Kamis (30/1/2025).

Ia menegaskan bahwa peran aparat sangat vital dalam menegakkan kedaulatan serta memastikan eksistensi negara tetap terjaga.

Baca Juga : Istana Tanggapi Kepuasan Publik Dalam 100 Hari Kerja Presiden Prabowo

Lebih lanjut, Prabowo menyoroti bahwa seluruh produk hukum dan kebijakan pemerintah, seperti undang-undang dan keputusan presiden, tidak akan memiliki arti jika tidak ditegakkan dengan baik.

Oleh karena itu, profesionalisme dan dedikasi aparat menjadi kunci utama dalam menjaga kepercayaan rakyat.

“Karena itu biasanya ciri khas negara yang gagal adalah tentara dan polisi yang gagal,” tegasnya di hadapan ratusan prajurit TNI-Polri.

Baca Juga : Prabowo Serukan Penguatan Kerja Sama ASEAN untuk Hadapi Tantangan Global

Dalam pidatonya, Prabowo juga mengingatkan bahwa TNI dan Polri memiliki kewenangan monopoli penggunaan kekuatan fisik dan senjata, yang merupakan mandat khusus dari rakyat.

Dengan kekuasaan yang besar tersebut, aparat dituntut untuk menunjukkan dedikasi dan pengabdian yang tinggi.

“Rakyat yang menggaji saudara, rakyat yang melengkapi saudara dari ujung kaki sampai ujung kepala, rakyat yang memberi makan kepada tentara dan polisi, dan rakyat memberi kuasa kepada tentara dan polisi untuk memegang monopoli senjata,” ujarnya.

Baca Juga : Hanya 7 Pemimpin Negara yang Diberikan, Presiden Prabowo Akan Terima Penghargaan di Malaysia

Kepercayaan rakyat ini, lanjut Prabowo, membawa konsekuensi bahwa prajurit TNI dan Polri harus siap berkorban demi bangsa dan negara.

Ia menekankan bahwa menerima pangkat tinggi dalam institusi tersebut bukan hanya sekadar simbol kehormatan, tetapi juga amanah besar yang harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab.

“Kalau saudara-saudara berani memakai pangkat jenderal, artinya saudara harus yang pertama berani memberi nyawa saudara untuk kepentingan bangsa dan negara,” tegasnya.

Baca Juga : Presiden Prabowo Terima Penghargaan Bergengsi dari Kesultanan Johor

Melalui pernyataannya, Prabowo menegaskan bahwa kepercayaan rakyat bukan sekadar hak istimewa bagi TNI dan Polri, melainkan tanggung jawab yang harus dijaga dengan dedikasi, pengorbanan, dan kesetiaan yang mutlak terhadap negara.

Penulis : Wahyuddin
Komentar