ABATANEWS, MAKASSAR – Pengusaha travel Umrah" href="https://abatanews.com/tag/penyelenggara-perjalanan-ibadah-umrah/">Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) memprediksi biaya jemaah umrah ke Tanah Suci akan naik. Hal ini menyusul adanya biaya tambahan bagi jamaah mulai karantina, tes PCR COVID-19 hingga penerapan Protokol Kesehatan (Prokes) yang membutuhkan ongkos tambahan.
Pengusaha PPIU PT Harapan Gina Pratama, Syamsuddin Liong mengatakan adanya pandemi Covid-19 dipastikan terjadi sejumlah perubahan. Sehingga, perubahan itu turut berimbas termasuk adanya biaya tambahan.
“Kita prediksi sekitar 30 persen. Perubahan-perubahan itu pasti ada mungkin pertama dari harga jelas akan membengkak dia (jamaah) punya biaya,” ujar Syamsuddin Liong, Jumat (3/12/2021).
Baca Juga : Perputaran Uang Disektor Haji dan Umrah Diprediksi Capai Rp 194 Triliun di Tahun 2030
Adapun diketahui, dari informasi Kementerian Agama, jamaah umrah akan dikarantina di Asrama Haji selama beberapa hari sebelum diberangkatkan ke Tanah Suci. Dari proses ini saja lanjut dia, jemaah umrah jelas mengeluarkan biaya tambahan.
Meski demikian, ia menilai para jemaah umrah tentu tidak mempermasalahkan hal tersebut karena dibukanya perjalanan ke Arab Saudi sudah lama dinanti. Apalagi dalam waktu dekat ini, jemaah umrah yang terdaftar di PPIU PT Harapan Gina Pratama segera diberangkatkan.
“Jamaah kita jadwalkan berangkat Februari atau Maret tahun depan. Alhamdulillah, kita merasa bersyukur Pemerintah Saudi Arabia membuka layanan umrah untuk warga Indonesia,” pungkasnya. (Wahyu)